Pemerintah Indonesia Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Corona
Virus corona yang menyebabkan penyakit sindrom pernapasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrom (MERS)-Cov menjadi perhatian dunia. Terutama, di musim haji saat umat Islam dari berbagai belahan dunia berkumpul di Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai tindakan agar virus itu tak menyusahkan jemaah asal Tanah Air.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, Muhammad Ilyas, mengatakan Kementerian Kesehatan Indonesia telah mensosialisasikan risiko penyakit itu kepada para jemaah. Sehingga para jemaah haji dapat beribadah dengan tenang dan nyaman di Tanah Suci.
"Mulai dari promosi kesehatan dengan terus mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat, pengawasan dan pengendalian Sanitasi Lingkungan dan pondokan jamaah, pengawasan katering, sampai pada menyediakan sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan," demikian rilis dari Muhammad Ilyas yang diterima Metrotvnews.com, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Namun demikian, para jemaah sebaiknya tetap peka terhadap gejala MERS-Cov yang bisa saja menyerang. Misalnya demam, nyeri otot, dan sakit kepala selama 3 hingga 7 hari. Kemudian penderitanya mengalami batuk tak berlendir serta sesak yang dapat berkembang menjadi gagal napas.
Sebagian kasus menampakkan gejala mirip influenza ringan. Namun ada pula kasus yang disertai dengan diare dan muntah.
Tak ada pengobatan atau vaksin yang spesifik. Namun tim medis dapat memberikan terapi untuk membantu menghilangkan gejala. Pengobatan simptomik diberikan berdasarkan level penyakit.
Lantaran itu, Kementerian Kesehatan RI mengingatkan jemaah untuk membiasakan mencuci tangan yang berpotensi meminimalisasi penularan virus dan mengenakan masker.
(Rrn)
sumber http://news.metrotvnews.com