Pengembangan SDM: Perguruan Tinggi Jangan Mengisolasi Diri
Menteri Kesehatan (Menkes) periode 1997-1999, Prof Farid Anfasa Moeloek menilai sudah waktunya perguruan tinggi mengembangkan community college (CC) di sekitar kampus. Upaya itu bila berkembang akan meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia.
"Perguruan tinggi jangan mengisolasi diri dari perubahan dinamis yang ada di masyarakat. Kampus harus mampu mengarahkan masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal," kata Prof FA Moeloek dalam diskusi yang diselenggarakan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di Jakarta, Selasa (3/2).
Gagasan itu disampaikan Prof Moeloek dari hasil pengamatannya saat menjadi pembicara di daerah atau mendampingi istrinya, Menkes Prof Nila FA Moeloek melakukan kunjungan kerja ke daerah.
"Saya melihat perguruan tinggi selama ini bak menara gading, yang kurang memberi perhatian kepada masyarakat di sekitar kampus. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut," kata Dewan Kehormatan PB IDI tersebut.
Prof Moeloek menambahkan, kampus melalui community college selain menggerakkan kegiatan yang memutar roda perekonomian masyarakat juga bisa menanamkan 5 pilar sehat. Lima pilar itu disebutkan ketersediaan air bersih, gizi sehat, lingkungan dan sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat dan medical check up berupa jaminan kesehatan.
"Jika community college di jalankan ini dijalankan dengan benar, masyarakat lebih sehat dan makmur. Tak perlu pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, karena lapangan pekerjaan tersedia di desa," ucapnya.
Prof Moeloek mencontohkan, pemanfaatan kelapa untuk pembuatan nata de coco atau air kelapa dalam kemasan. Selain juga pengembangan pengolahan ikan dalam kaleng, yang produknya bisa di ekspor.
"Ikan selama ini hanya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan ikan asin, padahal bisa dibuat ikan dalam kaleng. Konsumsi ikan asing terlalu juga tidak sehat karena banyak garam di dalamnya," ujar dokter spesialis kebidanan tersebut.
Ditambahkan, durasi pendidilkan di community college bisa dilaksanakan selama 2 tahun dan kurikulum yang lebih diarahkan pada pendidikan dan pelatihan kerja, keterampilan teknis dan kewirausahaan.
"Community college bisa berperan menjembatani kebutuhan dunia pendidikan dan masyarakat untuk pembangunan manusia Indonesia yang lebih baik di masa depan," kata Prof FA Moeloek menandaskan. (TW)
{jcomments on}