Analisis Air Minum dan Perilaku Higienis dengan Kejadian Diare pada Lansia di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kejadian diare masih tinggi dilihat dari angka morbiditas dan mortalitas, serta dapat menyerang semua usia baik balita, anak, dewasa bahkan lansia. Masalah kesehatan pada lansia secara umum disebabkan karena menurunnya fungsi organ tubuh, sehingga aktivitas dan metabolisme tubuh otomatis menurun yang diikuti dengan menurunnya energi dan kapasitas pencernaan menurun yang umum dimulai usia 50 tahun. Analisis data telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penyediaan air minum dan perilaku higienis dengan kejadian diare pada lanjut usia (dewasa dengan usia lebih dari 54 tahun) dengan regresi logistik. Sampel yang dianalisis sebanyak 138.515 orang dewasa dari data Riskesdas 2013.
Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku higienis dengan kejadian diare pada kelompok lanjut usia di Indonesia dan yang paling dominan adalah perilaku cuci tangan setelah buang air besar (BAB). Sedangkan faktor lainnya seperti sumber air, pengolahan air, tempat penyimpanan dan tempat buang air besar tidak berhubungan dengan kejadian diare pada lansia. Berdasarkan temuan ini, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya pada kelompok usia lanjut perlu ditingkatkan sebagai tindakan pencegahan terjadinya diare pada lansia di Indonesia. Artikel ini ditulis oleh Phetisya Pamela F.S., Made Agus Nurjana, dan Junus Widjaja pada Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI pada April 2019.