Evaluasi Program Rujukan Terencana Maternal Risiko Tinggi Serta Pemanfaatan RTK di Kabupaten Boyolali
Salah satu permalahan kesehatan ibu dan anak di negara berkembang sesuai yang tertuang pada Sustainable Development Goals (SDGs) adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Di Kabupaten Boyolali pada 2018 jumlah kematian ibu masih tinggi dengan total kematian sejumlah 15 orang. Sebuah riset dilakukan oleh Putut Wisnu Nugroho, Laksono Trisnantoro dan Dwi H. Sulistyo untuk melihat efektivitas pelaksanaan rujukan maternal risiko tinggi serta pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dalam rangka penurunan kasus kematian ibu di Kabupaten Boyolali.
Secara umum hasilnya menunjukkan bahwa pelaksanaan program rujukan terencana maternal risiko tinggi dan pemanfaatan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Kabupaten Boyolali belum efektif. RTK dirasa tidak cocok diterapkan di Kabupaten Boyolali. Sebagian besar persyaratan rujukan terencana belum memenuhi standar PONED dan PONEK, hanya SOP dan transportasi yang sudah memenuhi standar PONED dan PONEK. Artikel ini diterbitkan oleh Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia pada Maret 2020.