Seberapa Besar Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Stunting di Bangka Belitung?
Stunting merupakan bentuk terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi pandemi COVID-19 dapat menyebabkan terjadinya perubahan kondisi sosial dan mempengaruhi status gizi anak. Sebuah studi dilakukan oleh Wiwin Efrizal untuk mengetahui dampak pandemi terhadap prevalensi anak beresiko stunting di Bangka Belitung berdasarkan data status gizi dari sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (e-PPGBM).
Pembatasan kegiatan sosial budaya kemasyarakatan selama pandemi COVID-19 dapat menghambat akses konsumsi dan pelayanan gizi serta kesehatan anak, termasuk pelayanan gizi di posyandu. Kondisi ini diperparah dengan belum optimalnya pola asuh yang baik, sehingga dapat menyebabkan peningkatan prevalensi stunting. Peningkatan akses pangan di tingkat rumah tangga dan perbaikan pada pola asuh, terutama pemberian makan anak secara responsif dapat menghambat penurunan status gizi anak dan mencegah terjadinya stunting. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia pada September 2020.