Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Telemedicine Pada Masa Pandemi COVID-19 di Pulau Jawa
Merebaknya COVID-19 di Indonesia mendorong pemerintah mendesak instansi kesehatan untuk mengembangkan telemedicine dan mengarahkan masyarakat untuk meminimalkan aktivitas di luar rumah, termasuk mengunjungi layanan kesehatan. Dalam implementasinya, penggunaan telemedicine meningkat pesat meskipun masih dalam tahap pengembangan dan tidak ada regulasi khusus. Jawa sebagai wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 berpotensi memanfaatkan telemedicine. Sebuah studi dilakukan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi penggunaan telemedicine selama pandemi COVID-19 di Jawa. Terdapat 269 responden yang terlibat dengan teknik incidental sampling.
Hasilnya, faktor - faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan telemedicine pada masa COVID-19 di Jawa antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, aksesibilitas, lingkungan peran, individu penilaian kesehatan dan manfaat yang dirasakan. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalahpersepsi hambatan. Hal ini menunjukkan bahwa telemedicine berpotensi baik dan diharapkan pemerintah merumuskan peraturan terkait jaminan perlindungan pasien, keamanan rekam medis, informasi dan standar teknologi komunikasi, serta penjaminan mutu agar penggunaannya lebih aman dan optimal. Dinas Kesehatan juga perlu mengawasi penyedia telemedicine guna memastikan layanan tetap terintegrasi dengan fasilitas kesehatan. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro pada 2021.