Information Flow and Data Gaps in COVID-19 Recording and Reporting at National and Provincial Levels in Indonesia
Surveilans epidemiologi merupakan komponen penting dari praktik kesehatan masyarakat khususnya selama wabah penyakit menular. Tentu menjadi sangat penting untuk menawarkan informasi epidemiologi yang transparan secara ketat di berbagai tingkat regional di negara-negara dalam mengelola situasi wabah. Sebuah studi dilakukan untuk lebih memahami arus informasi dan sistem pemantauan kesehatan, khususnya COVID-19 serta untuk mengetahui kesenjangan data kejadian COVID-19 di tingkat nasional dan tingkat provinsi di Indonesia. Aliran informasi COVID-19 diteliti menggunakan pemerintah website di tingkat nasional dan berbagai provinsi. Untuk menemukan perbedaannya, peneliti menilai jumlahnya kasus yang dilaporkan pada kedua tingkat pada saat yang sama dan menunjukkan perbedaan absolut dan relatif.
Temuan mengungkapkan bahwa dari total 34 provinsi di Indonesia, perbedaan data terlihat di 25 (73,52%) provinsi dalam hal kasus positif, 31 (91,18%) provinsi dalam hal kasus sembuh, dan 28 (82,35%) provinsi dari jumlah kematian. Hasil ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk perbaikan data dengan kualitas tinggi, informasi yang transparan, dan tepat waktu. Integrasi data COVID-19 di Indonesia dirasa belum optimal. Hal ini menyiratkan bahwa tingkat insiden COVID-19 yang dilaporkan mungkin bias atau tertunda. Sementara itu, insiden kasus COVID-19 harus dipantau lebih baik untuk memutus rantai penularan penyakit dan ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah dan pihak terkait. Artikel ini dipublikasikan pada MDPI Healthcare Journal pada Februari 2022