Success and Challenges of Health Systems Governance Towards Universal Health Coverage and Global Health Security: A Narrative Review and Synthesis of the Literature
Pergeseran beban penyakit global dari menular ke tidak menular merupakan faktor dalam memobilisasi dukungan untuk agenda kesehatan pasca Millenium Development Goals (MDGs) yang lebih luas. 193 negara anggota PBB menjadi penandatangan Sustainable Development Goals (SDGs) dan berkomitmen untuk mencapai universal health coverage (UHC) pada 2030. Sebuah studi dilakukan untuk mensintesis bukti dan mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan tata kelola sistem kesehatan menuju UHC dan jaminan kesehatan.
Peneliti melakukan tinjauan naratif terstruktur dari studi yang diterbitkan hingga 28 Juli 2021 menggunakan tiga database: PubMed, Scopus dan Web of Science. Peneliti mensintesis temuan menggunakan lima fungsi inti HSG: perumusan kebijakan dan rencana strategis; intelijen; peraturan; kolaborasi dan koalisi; dan akuntabilitas. Hasilnya, kebijakan kesehatan khusus konteks dan modalitas pembiayaan kesehatan membantu mempercepat kemajuan menuju UHC dan jaminan kesehatan. Kecerdasan kesehatan yang kuat, kolaborasi dan koalisi lintas sektoral juga penting untuk memerangi pandemi dan memastikan pelaksanaannya dari pelayanan kesehatan esensial. Sebaliknya, pelaksanaan pendekatan tata kelola sistem kesehatan satu ukuran (sama di semua tempat), kurangnya dana perawatan kesehatan, korupsi, tenaga kesehatan yang tidak memadai, dan lemahnya regulasi dan kebijakan pemerintah kesehatan merupakan tantangan utama untuk mencapai UHC dan jaminan kesehatan. Desentralisasi layanan kesehatan ke tingkat akar rumput, dukungan pemangku kepentingan, kontribusi yang adil dan distribusi sumber daya sangat penting untuk mendukung pelaksanaan program menuju UHC dan keamanan kesehatan.