Pandemic inequity in a megacity: a multilevel analysis of individual, community and healthcare vulnerability risks for COVID-19 mortality in Jakarta, Indonesia
Di seluruh dunia, 33 kota besar yang terdiri dari sekitar 7% dari populasi dunia, menyumbang 20% kematian akibat COVID-19. Ketidakadilan dan faktor-faktor lain dalam kota besar itu mempengaruhi kerentanan terhadap kematian COVID-19. Sebuah studi dilakukan untuk menilai level individu, komunitas dan faktor kesehatan yang terkait dengan kematian karena COVID-19 kematian di Jakarta pada 2 Maret 2020 hingga 31 Agustus 2021 melalui metode cohort retrospektif.
Hasilnya, dari 705.503 kasus dengan hasil yang pasti pada 31 Agustus 2021, 694 706 (98,5%) pulih dan 10.797 (1,5%) meninggal. Usia rata-rata adalah 36 tahun, 13,2% (93.459 responden) berusia <18 tahun dan 51,6% adalah perempuan. Kematian berkisar antara 0,9 hingga 1,8% per kecamatan. Pada level individu, faktor yang berhubungan dengan kematian adalah usia yang lebih tua, ber-jenis kelamin laki-laki, memiliki penyakit penyerta dan berusia <5 tahun saat pertama kali terjadi di gelombang pertama. Pada level komunitas, faktor yang berpengaruh pada kematian adalah kemiskinan dan kepadatan penduduk yang tinggi. Faktor kesehatan yang berhubungan dengan kematian adalah cakupan vaksin yang rendah. Selain hal tersebut, kinerja kesehatan yang rendah semakin meningkatkan kerentanan masyarakat terkait kematian karena COVID-19 di lingkungan perkotaan dengan sumber daya rendah. Artikel ini dipublikasikan pada BMJ Global Health Journal pada Mei 2022.