Predictor of National Health Insurance Membership among The Poor with Different Education Levels in Indonesia
Implementasi JKN di Indonesia memiliki tantangan dalam hal disparitas sosial ekonomi, yang menyebabkan sub populasinya memiliki literasi konsep dan prosedur JKN yang berbeda, sehingga meningkatkan risiko ketidaksetaraan akses layanan kesehatan. Sebuah studi dilakukan untuk menganalisis prediktor keanggotaan JKN di kalangan masyarakat miskin dengan tingkat pendidikan yang berbeda di Indonesia. Data dikumpulkan dari survei nasional “Kemampuan dan Kemauan untuk Membayar, Biaya, dan Kepuasan Peserta dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia Tahun 2019” oleh Kementerian Kesehatan. Populasi penelitian adalah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 18.514. Penelitian ini menggunakan keanggotaan JKN sebagai variabel dependen, dan variabel independent terdiri dari: kekayaan, tempat tinggal, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan.
Hasilnya, kepesertaan JKN di kalangan penduduk miskin cenderung lebih tinggi di kalangan penduduk miskin yang memiliki pendidikan tinggi, tinggal di perkotaan, berusia lebih dari 17 tahun, menikah dan lebih kaya. Karena perbedaan yang signifikan ada pada semua prediktor di antara populasi orang miskin dengan tingkat pendidikan yang berbeda, temuan kami menyoroti pentingnya investasi pemerintah pada pendidikan bagi penduduk miskin guna memaksimalkan dampak JKN.