Body Mass Index Asian Populations Category and Stroke and Heart Disease in the Adult Population
BMI yang meningkat secara substansial merupakan salah satu faktor risiko global terbesar yang dapat dimodifikasi untuk penyakit stroke dan jantung. Namun, terdapat pemahaman yang terbatas mengenai hubungan antara titik batas BMI dalam kategori populasi Asia dan penyakit stroke dan jantung. Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui rasio angka kejadian penyakit stroke dan jantung berdasarkan kategori BMI untuk populasi Asia. studi prospektif longitudinal dilakukan selama 7 tahun (2007–2014) dilakukan pada 6.688 orang dewasa Indonesia (≥35 tahun) yang berdomisili di 13 provinsi berbeda di Indonesia.
Hasilnya, diantara 6.688 peserta yang memenuhi syarat, 334 (5%) dinilai menderita stroke dan penyakit jantung pada 2014. Rasio insidensi stroke dan penyakit jantung pada peserta dengan obesitas adalah 2,57 (1,64–4,04) dibandingkan dengan peserta dalam kelompok berat badan normal. Rasio tingkat kejadian ini lebih menonjol pada orang dewasa paruh baya (<55 tahun) dibandingkan orang dewasa yang lebih tua (≥55 tahun). Sementara itu, rasio insidensi stroke dan penyakit jantung di antara orang dewasa paruh baya yang mengalami obesitas adalah 4,18. Terdapat hubungan antara obesitas dan risiko stroke dan penyakit jantung, terutama di orang dewasa paruh baya. Menurunkan BMI melalui penerapan kebiasaan makan sehat dan peningkatan aktivitas fisik, khususnya di kalangan orang dewasa paruh baya dengan pendidikan tinggi, pekerjaan, dan tinggal di daerah perkotaan atau pedesaan bermanfaat untuk mencegah stroke dan penyakit jantung.