In Hospital Mortality of Patients with Acute Coronary Syndrome (ACS) After Implementation of National Health Insurance in Indonesia
Sebuah studi dilakukan untuk melihat gambaran perubahan kondisi penyakit kardiovaskular setelah penerapan JKN sekaligus menentukan apakah ada kaitannya penerapan JKN terhadap kematian di rumah sakit pada pasien dengan sindrom koroner akut (ACS). Studi dilakukan dengan metode komparatif retrospektif dari 2 Kohort dengan membandingkan data dari 364 pasien ACS dari 2013 hingga 2014 (Kohort 1), sebelum dan awal setelah penerapan JKN, dengan data 1.142 pasien ACS dari 2018 hingga 2020 (Kohort 2), empat tahun setelah dimulainya JKN, di pusat jantung tersier di Makassar, Indonesia.
Hasilnya, terdapat peningkatan penggunaan JKN (20,1% menjadi 95,6%) disertai dengan peningkatan lebih dari tiga kali lipat jumlah pasien dengan ACS yang dirawat di rumah sakit pada Kohort 2 (dari 364 menjadi 1142 pasien). Lebih banyak pasien ACS menerima pengobatan invasif pada Kohort 2, baik dengan trombolisis, maupun dengan intervensi koroner perkuran, yang angkanya meningkat lebih dari dua kali lipat. Ada penurunan 50,8% secara keseluruhan kematian di rumah sakit baik antara Kelompok 1 maupun Kelompok 2. Penelitian ini menunjukkan potensi dampak manfaat dari cakupan kesehatan semesta JKN yang semakin membaik dimana layanan pengobatan kardiovaskular dirasa lebih mudah diakses. Hal ini dapat memberikan bukti untuk mendesak pihak Indonesia dan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya yang menghadapi tantangan serupa pada kesehatan jantung untuk dapat mengadopsi dan memprioritaskan JKN.