Reportase Hospital Tour Prince of Wales Hong Kong
8 Desember 2023
Setelah peserta mengikuti rangkaian kegiatan knowledge event dan kursus kebijakan pada 4-7 Desember 2023. Panitia Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS) bersama otoritas Rumah Sakit Hong Kong dan Rumah Sakit Prince of Wales memberikan hospital tour untuk peserta pada 8 Desember 2023. Hospital tour ini dipandu oleh Professor Chin-tim Hung dan Dr Leung Kwan Wa Maria serta tenaga kesehatan lainnya.
Hospital tour dimulai dengan pengenalan bagian dari gedung yang berada di sekitar Shaw Auditorium. Hung menjelaskan bahwa rumah sakit memiliki 1600 tempat tidur dan sedang ada pembangunan gedung baru sehingga dapat menampung 2400 tempat tidur. RS baru tersebut diperkirakan akan beroperasi pada 2027 dengan bantuan dari sektor privat.
Lokasi kedua dari hospital tour adalah Departemen Family Medicine yang dipandu oleh Dr Leung Kwan Wa Maria. Maria menunjukan lokasi layanan Family Medicine memberikan pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat melalui klinik rawat jalan umum dan Klinik Spesialis Kedokteran Keluarga. Sasaran utama pasien mereka adalah lansia, kelompok berpendapatan rendah, dan penderita penyakit kronis. Di Departemen Family Medicine mereka memiliki mesin Penjadwalan Mandiri untuk Pengambilan Darah sebelum masuk ke ruang tunggu. Melalui mesin tersebut pasien dapat mengatur jadwal dan lokasi pemeriksaan darahnya sendiri. Selain itu, Maria juga menjelaskan bahwa Otoritas Rumah Sakit di Hong Kong juga memiliki rekam medis yang terintegrasi sehingga pasien yang pindah fasilitas kesehatan tidak perlu melakukan pendaftaran ulang dan membawa bukti riwayat penyakit sebelumnya, semua fasilitas kesehatan di Hong Kong dapat mengaksesnya data pasien berdasarkan nomor kependudukan.
Departemen Family Medicine ini memiliki jejaring yang terdiri dari 10 Klinik Rawat Jalan Umum (General Outpatients Clinics) dan 3 Klinik Spesialis Kedokteran Keluarga (Family Medicine Specialist Clinic FMSC). Dari presentasi yang disampaikan oleh Dr Lee Man Kei, GOPC telah dikunjungi oleh 469,260 pasien dan FMSC telah dikunjungi 43,157 pasien. Pasien dari GOPC berkaitan dengan kasus penyakit episodik dan membutuhkan tindak lanjut rutin untuk penyakit kronis. Sementara pasien di FMSC mayoritas rujukan penanganan rujukan dari Spesialis Klinik Lainnya.
Peserta tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengenal RS Prince of Wales, Dr Maria juga menyiapkan beberapa sesi presentasi. Sesi pertama membahas sistem layanan primer di Hong Kong yang dilaksanakan oleh publik dan privat. Peranan publik melalui Biro Kesehatan Hong Kong yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan untuk mengelola kesehatan masyarakat. Sementara privat menyediakan layanan primer melalui praktik mandiri dan pengobatan China mandiri. Layanan primer di Hong Kong ini sangat terhubung dengan Otoritas Rumah Sakit yang mengelola layanan sekunder terdiri dari RS, klinik rawat jalan umum, spesialis dan pengobatan China. Di bawah otoritas RS di Hong Kong, terdapat 7 kluster dengan 74 Klinik Rawat Jalan umum dengan jumlah kunjungan 5,2 juta pasien. Pengelolaan layanan primer dan sekunder Hong Kong masih mengalami tantangan seperti RS Publik memberikan perawatan 90% pasien rawat inap.
Tantangan lainnya layanan rawat jalan dan rawat inap banyak memiliki pasien dengan penyakit kronis dan waktu tunggu yang lama untuk kasus baru di Rawat Jalan Klinik Spesialis. Tantangan ini ditangani dengan Hong Kong berupaya menerapkan model integrasi antara layanan primer, layanan sekunder, pasien, privat, pasien, komunitas dan program pemerintah. Dalam model integrasi tersebut, setiap elemen dihubungkan dengan program pemerintah Hong Kong yang semuanya saling berkaitan. Seperti untuk layanan primer (GOPC) dan RS dapat terhubung dibutuhkan hubungan dengan FMSC, dan untuk GOPC dapat terhubung dengan pasien membutuhkan hubungan dengan District Health Center (DHC). Kemudian untuk layanan primer dapat melibatkan swasta dibutuhkan PPP dan untuk melibatkan NGO layanan primer dapat menggunakan Smart Hub. Sistem integrasi Hong Kong dari setiap layanan dan kelompok sasaran tersebut memiliki media yang mengubunghungkannya. Utamanya adalah DHC yang baru-baru ini dilaksanakan Hong Kong dengan peranan sebagai penghubung GOPC maupun Family Doctor. Selain itu, pelaksanaan promosi, preventif, screening dan manajemen kasus dilakukan oleh DHC. Hasil dari temuan screening DHC dihubungkan ke GPOC maupun Family Doctor sebagai gatekeeper untuk ditindaklanjuti pelayanan kesehatan sekunder.
Dari paparan dalam hospital tour, terdapat hal pelibatan NGO yang layanan primer yang menjadi poin penting lainnya. Di Hong Kong, pemerintah memberikan dukungan kepada NGO untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Dukungan berupa dana ini ditindak lanjuti oleh Departemen Kesehatan dan Otoritas RS untuk berkolaborasi dengan NGO melalui program SMART Hub.
Dalam program tersebut, NGO yang berada di remote area Hong Kong diharapkan dapat membantu pemenuhan layanan primer masyarakat dengan Telemedicine. Pemenuhan layanan ini dilakukan dengan NGO mendapatkan alat kesehatan pintar, membantu pelaksanaan telekonsultasi antara dokter dan pasien di remote area. Dengan SMART Hub, NGO lokal menjadi perpanjangan tangan dari layanan primer di Hong Kong dengan proses rekrutmen, melakukan program pemberdayaan pasien, tele-konsultasi, pengiriman obat dan konseling, kunjungan bulanan dan pertemuan tatap muka per tahun.
Sesi pemaparan terakhir dari Hospital Tour mengenai Integrasi antara privat dan layanan sekunder untuk Penyakit Kronis dalam Piloting Perawatan Bersama (CDCC). Kebijakan di telah ditetapkan pemerintah Hong Kong pada 2022 dengan subsidi untuk masyarakat yang mendapatkan diagnosa awal di pelayanan sektor swasta. CDCC ini sedang masuk uji coba dengan menyediakan skrining, monitoring dan intervensi pada penyakit kronik dan komplikasi.
CDCC memanfaatkan peranan Family Doctor untuk memberikan layanan ke semua masyarakat sehingga proses layanannya adalah: pelaksanaan skrining pada masyarakat usia 45 tahun ke atas di DHC- DHC menghubungkan pasien ke Family Doctor - memberikan perawatan sesuai dengan subsidi - melakukan perawatan jangka panjang ketika pasien memiliki diagnosa tekanan darah tinggi/gula darah tinggi. Pasien yang mendapatkan CDCC memiliki kriteria lain, tidak hanya usia lebih dari 45 tahun tetapi juga tidak mengetahui riwayat atau kondisi kesehatan, terdaftar di DHC dan setuju untuk datanya dibagi ke program EHRSS.
Dari rangkaian hospital tour, pembelajaran integrasi layanan kesehatan menjadi garis penting adanya pembagian peranan yang jelas dan spesifik antara pemangku kepentingan, adanya sharing data antara pemangku kepentingan sektor kesehatan yang transparan dan akuntabel dan adanya dukungan sumber daya yang mencukupi untuk dapat melibatkan pihak diluar otoritas pemerintah dalam sistem layanan kesehatan.
Reportase Tri Muhartini