20 Feb2024
Posted in review publikasi
Stigma terhadap penderita tuberkulosis berhubungan dengan psikososial, termasuk kondisi kesehatan mental dan penurunan kualitas hidup. Sebuah studi mengevaluasi stigma TB, depresi, kualitas hidup, dan kebutuhan dukungan psikososial di kalangan penderita TB dewasa di Indonesia sebagai negara dengan beban TB yang tinggi. Data dikumpulkan melalui wawancara/survei pada fasilitas kesehatan primer di 7 propinsi di Indonesia, yang terdiri dari penderita dengan pengobatan tahap intensif untuk TB rentan obat di fasilitas kesehatan umum, penderita yang mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan swasta, penderita yang mangkir dari pengobatan rutin, dan penderita yang menerima pengobatan kembali (re-treatment).
Hasilnya, dari 612 orang yang terlibat, 60,6% mengalami stigma TB sedang. Skor stigma TB lebih tinggi pada mereka yang menerima pengobatan di fasilitas kesehatan swasta, berjenis kelamin laki-laki, kehilangan atau berganti pekerjaan karena TB, dan tinggal di pedesaan. Keadaan depresi teridentifikasi pada 41,5% peserta. Mereka yang mengalami stigma TB dikaitkan dengan kondisi depresi tingkat sedang hingga berat dan kondisi ini berkaitan dengan penurunan kualitas hidup. Peserta melaporkan kebutuhan besar akan dukungan psikososial yang belum terpenuhi termasuk kelompok saling mendukung yang dipimpin oleh rekan sejawat. Intervensi dukungan psikososial berbasis komunitas sangat penting untuk membiayai dampak psikososial TB di Indonesia.
selengkapnya