22 Nov2022
Posted in review publikasi
Kondisi pandemi COVID-19 tidak akan menjadi sebuah akhir. Ketika dunia memetakan cara menuju pemulihan yang adil dan tangguh, upaya kesehatan masyarakat dan sosial (PHSM) yang diterapkan sejak awal pandemi perlu dijadikan fitur permanen dari sistem kesehatan yang dapat diaktifkan dan siap digunakan untuk mengatasi masalah lonjakan infeksi yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Meskipun PHSM bertujuan untuk menumpulkan penyebaran virus, dan pada gilirannya hal itu juga akan melindungi kehidupan dan mempertahankan kapasitas sistem kesehatan.
Sebuah studi dilakukan menggunakan studi kasus dari enam negara Asia, yaitu Indonesia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Filipina, dan Vietnam, untuk memberikan gambaran komprehensif tentang PHSM yang melindungi kehidupan dan mata pencaharian penduduk. Sembilan tipologi PHSM yang muncul adalah: (1) physical distancing, (2) kontrol perbatasan, (3) persyaratan alat pelindung diri, (4) pemantauan transmisi, (5) lonjakan kapasitas infrastruktur kesehatan, (6) lonjakan pasokan medis, (7) lonjakan sumber daya manusia, (8) ketersediaan dan peluncuran vaksin dan (9) langkah-langkah dukungan sosial dan ekonomi. Indikator kunci yang mempengaruhi kekuatan dan durasi PHSM adalah sebagai berikut: (1) ukuran penularan di masyarakat, (2) jumlah kasus parah dan kematian, (3) kapasitas sistem kesehatan, (4) cakupan vaksin, (5) ruang dan (6) teknologi. Pada dasarnya, PHSM tidak beroperasi dalam silo, dan serangkaian PHSM yang saling melengkapi diperlukan untuk memastikan bahwa kehidupan dan mata pencaharian dilindungi dengan lensa kesetaraan.
selengkapnya