Sekjen Kementrian kesehatan : Peserta Jamkesmas Di Indonesia 86,4 Juta Jiwa
Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Indonesia tahun 2013 mencapai 86,4 juta jiwa warga miskin dan tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di sarana pelayanan kesehatan rujukan Jamkesmas.
"Kepesertaan Jamkesmas tahun 2012 sebanyak 76,4 juta warga miskin dan tidak mampu namun sekarang ini meningkat menjadi 86,4 juta orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di sarana pelayanan kesehatan rujukan Jamkesmas,"kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Supriyantoro, di Padang, Rabu.
Menurut dia, jumlah data kepesertaan untuk dijamin program Jamkesmas tersebut berdasarkan anggaran yang tersedia di Kemenkes.
"Data mengacu pada database terpadu yang dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berdasarkan survey Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 yang dilaksanakan Biro Pusat Statistik (BPS)," ujar dia.
Masyarakat miskin dan tidak mampu yang menjadi sasaran program Jamkesmas menggunakan data PPLS 2011, dan penetapan kriteria miskin dan tidak mampu mengacu pada kriteria yang ditetapkan BPS. Kepesertaan Jamkesmas, sepenuhnya menggunakan data unifikas yang dikeluarkan TNP2K dan telah disepakati untuk digunakan bagi semua sector dalam penanggulangan.
"Tetapi diluar itu masih ada beberapa daerah di Indonesia yang menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yakni untuk miskin dan tidak mampu belum terlayani Jamkesmas," jelas Supriyantoro.
Dia mengatakan, pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk program Jamkesmas melalui APBN 2013 diperkirakan mencapai Rp8,29 Triliun.
"Angka itu meningkat dari tahun lalu yang berkisar Rp7,38 Triliun. Kenaikan alokasi dana tersebut, sesuatu yang wajar.
Menurut dia, dana itu semua dipakai untuk pembayaran klaim dari rumah sakit mitra, pengguna kartu Jamkesmas yang diperuntukan bagi masyarakat miskin itu mendapatkan seluruh perawatan medis, tidak terkecuali. Peserta Jamkesmas harus mendapatkan pelayanan yang sama.
"Soal obat-obatannya, peserta Jamkesmas lebih banyak mendapatkan obat generik. Tapi obat generik tidak kalah bagus,"ujar dia.
Kementerian Kesehatan telah mencetak dan mendistribusikan kartu Jamkesmas tahun 2013 untuk 86,4 juta penduduk Indonesia. "Pendistribusian kartu berwarna biru tersebut, dilakukan melalui 497 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan 9.900 Puskesmas di seluruh Indonesia," ungkap Supriyantoro
Dia menambahkan, pemegang kartu baru sudah bisa menggunakan kartu biru sejak 1 Januari 2013. Sedangkan pemegang kartu lama berwarna hijau dan belum mendapatkan kartu baru masih bisa menggunakannya hingga 28 Februari 2013.
"Namun pada 1 Maret 2013 semua peserta Jamkesmas wajib menggunakan kartu Jamkesmas baru. PT. Askes (Persero) melaksanakan tugas kepesertaan Jamkesmas 2013 dengan menerbitkan surat Keabsahan Peserta (SKP),"kata dia. (ant/kjb)
(sumber: www.menits.com)