Sebuah working paper dipublikasikan oleh lembaga penelitian SMERU pada April 2020. Melalui dokumen tersebut, Asep Suharyadi, Ridho Al Izzati dan Daniel Suryadarma mengestimasikan dampak COVID-19 pada kemungkinan kondisi kemiskinan di Indonesia. Berbagai penelitian memperkirakan bahwa COVID-19 akan mengurangi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi antara 1 hingga 4 persen.

Dari simulasi perhitungan yang dilakukan, SMERU menemukan bahwa dampak COVID-19 yang paling ringan terhadap pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan tingkat kemiskinan dari 9,2 persen pada September 2019 menjadi 9,7 persen pada akhir 2020. Ini menyiratkan bahwa 1,3 juta orang lagi akan didorong ke dalam kemiskinan. Sementara proyeksi paling buruknya, tingkat kemiskinan akan meningkat menjadi 12,4 persen, menyiratkan 8,5 juta orang akan menjadi miskin. Indonesia perlu menerapkan program perlindungan sosial untuk membantu orang miskin baru di samping orang miskin yang sudah ada.

Selengkapnya

Sebuah riset dilakukan oleh Maria Claudia Alzamora dkk untuk melihat kemungkinan adanya transmisi vertical dari kasus COVID-19 pada ibu hamil ke bayinya. Faktanya, hanya ada sedikit kasus ibu hamil dengan kondisi severe COVID-19 (terinfeksi COVID-19 yang parah), mayoritas dari mereka berada di stadium ringan dan sedang. Namun sebuah pelaporan kasus ditemukan adanya kemungkinan transmisi vertikal perjadi dari ibu ke bayinya dari seorang wanita 41 tahun dengan riwayat DM dan proses melahirkan Caesar di 2 kehamilan sebelumnya.

Pelaporan kasus ini menggambarkan kondisi ibu hamil dengan COVID-19 pada trimester-3 kehamilan mengarah pada kebutuhan untuk pemberian bantuan nafas melalui ventilator, kelahiran prematur dan kemungkinan hasil PCR positif pada bayinya. Berdasarkan temuan ini, wanita hamil harus dianggap sebagai populasi yang rentan untuk optimalisasi pencegahan paparan COVID-19. Artikel ini dipublikasikan pada American Journal of Perinatology pada 18 April 2020.

selengkapnya

Badan PPSDM Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan PKMK FK-KMK UGM menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan dinas kesehatan dalam mengelola bencana kesehatan pada 23-25 April 2020. Pada Sabtu, 25 April 2020, pembahasan lebih rinci dilakukan mengenai diskusi kasus untuk memicu pemahaman dan ide dari kepala dinas kesehatan tentang pengelolaan bencana kesehatan. Sebelumnya, pemateri telah lebih dulu menjelaskan konsep surge capacity yang memiliki 4 komponen utama : system, structure, staff dan stuff. Keberhasilan surge capacity dapat dicapai dengan melakukan perencanaan dari awal, adanya komando serta koordinasi, manajemen sumber daya, komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang jelas, perawatan yang berkualitas, dan mengontrol serta memonitor hubungan rumah sakit dengan rumah karantina.

Dinkes DKI telah melaksanakan rencana pra krisis dan rencana krisis dalam menghadapi pandemi COVID-19, meliputi penetapan tim gugus COVID-19, pembuatan SPO dan himbauan, penetapan levelling rumah sakit dan perluasan jejaring laboratorium, penyediaan sistem informasi dan pelaporan, sampai pada penatalaksanaan pemakaman jenazah COVID-19.

selengkapnya

Sesi terbaru dari TDR Massive Open Online Course (MOOC) adalah Implementation Research pada penyakit infeksius pada masyarakat miskin di kawasan Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh WHO dengan bekerja sama dengan Center for Tropical Medicine UGM sebagai pusat pelatihan regional yang didukung oleh TDR di WHO-SEARO. Kursus ini diberikan secara gratis guna memperkenalkan para peserta mengenai Implementation Research dalam memberikan intervensi kesehatan yang terbukti dibutuhkan untuk orang - orang yang beresiko dan rentan kemiskinan. 10 peserta/tim dengan aplikasi terbaik akan diberikan hibah untuk melaksanakan proyek penelitiannya.

Seluruh peserta dengan berbagai latar pendidikan dapat berpartisipasi pada kursus ini, meskipun demikian mereka yang memiliki latar pendidikan kesehatan akan diutamakan. Pengajuan aplikasi diterima sampai 17 Mei 2021 dan kursus akan dimulai pada 31 Mei 2021. Registrasi dan pendaftaran dapat dikirimkan melalui email ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Menindaklanjuti dua regulasi yang telah mengatur mengenai Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa kota/kabupaten di Jawa Barat, Kementerian Kesehatan RI kembali menerbitkan regulasi serupa untuk wilayah Kota Tanggerang, Kabupaten Tanggerang dan Kota Tanggerang Selatan Provinsi Banten.

Regulasi ini tertuang pada KMK No. HK.01.07/MENKES/249/2020 yang terbit pada 12 April 2020. Kondisi pembatasan sosial berskala besar ini dilaksanakan selama masa ikubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih ditemukan bukti penyebaran.

selengkapnya

WHO membuka kesempatan untuk mengikuti online course pada beberapa training dengan tema COVID-19, salah satunya adalah penggunaan Go.Data. Go.Data adalah proyek kolaboratif yang dikoordinasi oleh WHO dan dilakukan bekerja sama dengan mitra - mitra dari Global Outbreak Alert and Response Network (GOARN). Setelah mengikuti training ini, para peserta diharapkan mampu mengenal Go.Data; mengetahui pemanfaatan Go.Data pada investigasi outbreak; mengenal tipe data yang tersedia dan pemanfaatannya serta menggunakan infrastruktur dan tools dari Go.Data dan pendukungnya. Terdapat 7 modul pada pelatihan ini dengan durasi pembelajaran maksimal 1.5 jam.

Selengkapnya

Menindaklanjuti strategi dalam pencegahan penyebaran COVID-19, Kementerian Komunikasi dan Informasi menerbitkan sebuah infografis yang berisi pedoman permohonan untuk penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Permohonan dapat dilakukan oleh gubernur/walikota/bupati atau Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan ditetapkan oleh Menteri. Penetapan rekomendasi dilakukan berdasarkan kajian dari tim yang dibentuk yang terdiri atas kajian pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Pelaksanaan PSBB dilakukan dalam bentuk peliburan sekolah, tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di fasilitas umum, pembatasan moda transportasi, pembatasan kegiatan sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Selengkapnya

Sebuah riset dilakukan oleh J. Jeffery Reeves dan tim untuk melihat gambaran dari implementasi dukungan berbasis teknologi dalam memberikan pelayanan yang optimal bagai manajemen COVID-19 di masa pandemi. Sejak didirikan Incident Command Center, penggunaan Electronic Health Record (EHR) atau catatan kesehatan elektronik sudah digunakan untuk mendukung perawatan klinis. Hasilnya ditemukan bahwa penggunaan EHR berguna untuk pengunaan tes secara massal dan cepat dengan terstandarisasi.

Beberapa tantangan dalam penggunaannya antara lain kebutuhan untuk menyesuaikan dengan beberapa kebutuhan standar, penyesuaian koordinasi dan kebutuhan dari berbagai stakeholder dalam menjaga standar kualitas yang maksimal dalam pelayanan pada masa prepandemik. Artikel ini diterbitkan melalui Journal of the American Medical Informatics Association pada Maret 2020.

Selengkapnya

Data menunjukkan adanya peningkatan dan penyebaran kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang signifikan dan cepat serta diiringi terjadinya transmisi lokal di wilayah tertentu, yakni Propinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi di Provinsi Jawa Barat, maka Menteri Kesehatan RI menetapkan regulasi yang mengatur hal tersebut melalui Keputusan Menteri Kesehatan.

Pada 7 April 2020, telah diterbitkan KMK No. HK.01.07/MENKES/239/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Selanjutnya, pada 11 April 2020, diterbitkan regulasi serupa pada kawasan lainnya di Jawa Barat melalui KMK No. HK.01.07/MENKES/248/2020 tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

selengkapnya

Dunia saat ini berada dalam situasi darurat karena pandemi global COVID-19. Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dan diperkirakan akan terpengaruh secara signifikan dalam periode waktu yang lebih lama. Penulisan artikel ini dibuat bertujuan untuk menyediakan pelaporan terperinci dan analisis tanggapan cepat saat ini terhadap COVID-19 di Indonesia. Penulis utama menyoroti kemajuan pemerintah, organisasi utama dan tanggapan masyarakat terhadap COVID-19 antara Januari dan Maret 2020.

Penulis juga menguraikan kesenjangan dan batasan dalam tanggapan, berdasarkan analisis cepat penulis terhadap konten media, dari pidato dan laporan pemerintah, secara sosial dan platform media massa. Terdapat 5 rekomendasi yang diberikan oleh penulis menuju tanggapan yang lebih cepat, efektif, dan komprehensif pada kasus COVID-19 di Indonesia. Artikel ini dipublikasikan pada 4 April 2020 melalui Jurnal Progress in Disaster Science ELSEVIER.

selengkapnya