Modul 1b. Isu Ideologi dalam Sistem Kesehatan
Deskripsi
Modul ini membahas isu ideologi dalam sistem kesehatan serta penanganan masalah pemerataan (equity). Dalam modul ini para peserta diajak untuk memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan yang membentang dari kutub sosialisme ortodoks sampai ke ideologi pasar bebas. Aspek ideologi di sektor kesehatan merupakan hal menarik karena ternyata dapat bertentangan atau berbeda dengan ideologi negara. Terkait erat penggunaan ideologi, aspek pemerataan menjadi isu penting dalam kebijakan di sistem kesehatan. Sebagai gambaran, transformasi pembiayaan di Indonesia dari penggunaan mekanisme pasar ke arah peningkatan peran negara dilandasi oleh ideologi kesejahteraan, walaupun ada aspek pencitraan politik. Disamping ideologi, aspek social determinant of health sangat terkait dengan konsep equity. Para peserta di ajak untuk memahami aspek social determinant in health dalam hubungannya dengan pemerataan kesehatan.
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti modul ini, para peserta diharapkan mampu untuk:
- Memahami makna Ideologi Kesehatan dan aplikasinya di berbagai negara
Catatan: Dinamika dalam sistem kesehatan selalu tidak lepas dari debat ideologis. Kasus perdebatan Obamacare di Amerika Serikat sampai sekarang masih terus berjalan. Kelompok penentang selalu menggunakan alasan siapa yang akan membayar model kesehatan Obama. Mereka takut akan ada kenaikan pajak orang kaya atau korporasi. Kelompok ini cenderung berada dalam ideologi dimana pemerintah diharapkan minimalis. Sering disebut kelompok neoliberal, walaupun terkadang susah melabelnya. Mereka menganggap ideologi Obama terlalu sosialis, bahkan sebagian cenderung menganggap sebagai komunis. Di Inggris saat terjadi reformasi di tahun 1948, Menteri Kesehatan Inggris (Bevan) menyatakan bahwa reformasi kesehatan tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dokter. Artinya: ideologi dokter harus diperhatikan, termasuk pendapatannya. Para peserta diharapkan memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan. Diharapkan peserta dapat pula menganalisis ideologi yang ada di sistem kesehatan di daerahnya.
- Memahami makna pemerataan dalam konteks sosial ekonomi dan geografis
Catatan: Pemerataan sosial ekonomi dan pemerataan geografis di Indonesia perlu dipelajari peserta pengembangan di Indonesia? Kebijakan pemerintah saat ini adalah membantu masyarakat miskin dan setengah miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dengan teknologi tinggi. Tercatat sekitar 76 juta masyarakat Indonesia terkover kebijakan ini. Kebijakan ini dijalankan dalam situasi Indonesia yang belum merata penyebaran dokter dan tempat pelayanan kesehatan termasuk rumahsakit. Ketidak merataan ini sangat besar. Dikawatirkan kebijakan ini akan menyedot dana Jamkesmas oleh para pengguna pelayanan kesehatan di daerah perkotaan atau daerah yang baik aksesnya terhadap teknologi tinggi. Akibatnya terjadi ketidak adilan geografis. Keadaan ini menyebabkan Universal Coverage tidak akan tercapai secara riil. Masyarakat yang sulit akses hanya mendapat jaminan di atas kertas. Hal ini merupakan dilemma yang perlu diperhatikan oleh para peserta pelatihan.
- Memahami Social Determinant of Health dan hubungannya dengan Inequity.
Catatan: Daerah dan kelompok masyarakat yang tidak beruntung banyak tergantung pada aspek Sosial Determinant dalam hal status kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara social determinant of health dengan inequity. Para peserta diharapkan memahami hubungan ini dan menghubungkannya dengan situasi di daerah masing-masing.
Bahan belajar
Silahkan anda masuk ke JMPK on line di www.kebijakankesehatanindonesia.net Klik di Jurnal. Trisnantoro L. Riyanto S. Ideologi apa yang dianut oleh kebijakan kesehatan di Indonesia. JMPK. Vol. 13 No. 04 Desember 2010: 167 – 168
Anda dapat mencari informasi mengenai : Improving Health Equity via the Social Determinants of Health in the EU melalui: http://www.health-inequalities.eu/pdf.php?id=0c9084c524cc62a73516460143ea8534
Berbagai referensi in akan kami kirim melalui email.
Blas E, Sommerfeld J, and Kurup AS. Social determinants approaches to public health: from concept to practice. WHO 2011
Bong-Min YANG. Politics of Health Equity: Experiences from Asia. The Flagship Course on Equity and Health Sistems 29th November – 3rd December 2010 Tagaytay, Philippines
O'Donnell O et all. Who pays for health care in Asia? Journal of Health Economics 27 (2008) 460–475.
O'Donnell O, van Doorslaer E, Wagstaff A, Lindelow M. Analyzing Health Equity Using Household Survey Data. A Guide to Techniques and Their Implementation. The World Bank Washington, D.C. 2008.
Trisnantoro L. Overview of Equity in Indonesia . Mimeo. Course on Equity. UNICEF. 2011
Silahkan anda klik situs WHO untuk memahami Social Determinants of Health dan berbagai referensi di dalamnya: http://www.who.int/social_determinants/en/
Kegiatan pembelajaran
Peserta diharapkan menjawab berbagai pertanyaan di bawah ini:
- Apakah UU SJSN dan UU BPJS mempunyai ideologi yang ke arah sosialisme/welfare state? Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada UUD Republik Indonesia dan filsafat Pancasila.
- Bagaimana perbandingan ideologi dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan Inggris. Harap anda hubungkan dengan ideologi partai politik yang berpengaruh di kedua negara tersebut.
- Apakah partai politik di Indonesia mempunyai ideologi yang dipergunakan untuk menyusun kebijakan sistem kesehatan di level nasional?
- Bagaimana ideology/pandangan hidup dokter spesialis? Apakah pandangan hidup mereka cocok dengan ideology BPJS?
- Mengapa distribusi dokter spesialis tidak merata? Harap anda jawab dengan pendekatan ideologi dalam sistem kesehatan di Indonesia selama ini dan pandangan hidup dokter spesialis.
- Apakah anda setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa kebijakan Jamkesmas tanpa memperbaiki pemerataan fasilitas pelayanan medik dan tenaga kesehatan akan memperburuk ketidak adilan geografis? Harap uraikan jawaban anda dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan publik dalam sistem kesehatan di Indonesia.
- Apa arti social determinants of health dan hubungannya dengan equity. Uraikan jawaban anda dengan menggunakan kasus penyakit TB. Dimana peran kebijakan medik dalam penanggulangan penyakit TB?
File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM1b.doc dan dikirim sebagai attachment.
Keterangan:
X = nomor fasilitator anda. YYY = kode nama peserta M1b = Modul1b
Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda. Tugas paling lambat dikirim hari Kamis tanggal 14 Maret pukul 24.00.
|