07 Nov2023
Posted in review publikasi
Sebuah studi mengkaji variasi geografis pada kematian akibat COVID-19 dan kaitannya dengan karakteristik kesehatan masyarakat, kapasitas layanan kesehatan dalam merespons pandemi, dan kondisi sosial ekonomi di 514 kabupaten di Indonesia. Studi ekologi nasional ini mencakup data agregat kasus dan kematian COVID-19 dari 514 kasus kabupaten/kota di Indonesia, selama dua tahun pertama epidemi (1 Maret 2020 - 27 Februari 2022). Variabel terikat adalah angka kematian akibat COVID-19 di tingkat kabupaten per 100.000 populasi. Variabel independen meliputi angka kejadian COVID-19 di tingkat kabupaten, kesehatan penduduk, kapasitas layanan kesehatan, dan data sosio-demografi dari sumber resmi pemerintah.
Hasilnya, dari total 5.539.333 kasus COVID-19 yang dilaporkan, 148.034 (2,7%) meninggal, dan 5.391.299 (97,4%) sembuh. Angka kematian di tingkat kabupaten berkisar antara 0 hingga 284 kematian per 100.000 penduduk. Lima kabupaten dengan angka kematian tertinggi adalah Balikpapan (284 kematian per 100.000 penduduk), Semarang (263), Madiun (254), Magelang (250), dan Yogyakarta (247). Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia sangat heterogen dan berhubungan dengan tingginya insidensi COVID-19, perbedaan prevalensi penyakit penyerta yang sudah ada sebelumnya, kapasitas layanan kesehatan dalam merespons pandemi, dan karakteristik sosial-ekonomi. Studi ini mengungkapkan perlunya pengendalian COVID-19 dan penyakit penyerta lainnya, penguatan kapasitas kesehatan, dan alokasi sumber daya yang lebih baik untuk memastikan hasil kesehatan yang optimal bagi populasi rentan.
selengkapnya