Para alumni jebolan SMAN 3 Yogyakarta yang tergabung dalam Padmanaba Network membangun jejaring sosial yang diberi nama Awan Kesehatan (awankesehatan.com) sekaligus mengembangkan mobile health (m-health) untuk monitoring diabetes.
Saat diluncurkan di auditorium Kementrian Kesehatan, di Kuningan, Jakarta, para alumni yang turut hadir antara lain Menpora Roy Suryo, Sekjen Kementerian Kesehatan Supriyantoro, Dirjen Haji Indonesia Anggito Abimanyu, dan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB, Suhono Harso Supangkat.
Sekjen Kemenkes dr. Supriyantoro menilai dengan adanya Awan Kesehatan ini, seluruh entitas kesehatan akan lebih terintegrasi, efektif, dan efisien dalam memberikan layanan kesehatan dan masyarakat dapat merasakan pelayanan yang optimal.
"Jejaring ini akan sangat bermanfaat untuk personal dan institusi pemerintahan sebagai rekomendasi informasi kesehatan nasional. Jika kemudahan dan kepastian yang ditawarkan, maka masyarakat akan lebih peduli pada kesehatan," paparnya melalui email yang diterima detikINET, Minggu (23/6/2013).
Melalui inovasi Awan Kesehatan ini diharapkan bisa terjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan yang dibangun untuk memudahkan pasien mendapatkan layanan kesehatan dengan mudah, cepat dan murah.
Komponen pelayanan kesehatan meliputi, dokter, rumah sakit, klinik, apotik, puskesmas hingga tempat olahraga dan masalah gizi/kuliner sehat. Selanjutnya antara komponen kesehatan tersebut diharapkan dapat berkomunikasi dengan cepat, dan bisa berkolaborasi untuk merawat atau menjaga kesehatan.
Dengan konsep ini diharapkan orang yang sehat tetap bisa mendapatkan informasi atau layanan kesahatan, melalui informasi dan monitoring yang terus menerus. Sementara yang sedang sakit bisa mendapatkan layanan yang cepat, mudah dan sesuai dengan kemampuannya.
Konsep ini juga akan digabungkan dengan asuransi atau bantuan kesehatan dari pemerintah. Kinerja pelayanan kesehatan juga bisa dilihat, sehingga pemerintah bisa segera mengambil respon terhadapa layanan kesehatan yang ada.
"Konsep ini masih tahap awal sehingga bisa memberikan kemudahan pasien untuk mencari penyebaran lokasi pelayanan kesehatan yang selanjutnya masyarakat bisa melakukan pendaftaran, maupun nantinya layanan dan konsultasi jarak jauh," jelas Supriyanto.
Sementara Menpora Roy Suryo juga mendukung penuh jejaring ini agar terus dikembangkan dan dapat membuat pemuda Indonesia menjadi lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga dapat membantu pemerintah mewujudkan Kota Sehat.
Fitur dimana masyarakat dapat memberikan penilaian tentang unit pelayanan yang ada akan mampu menstimulus para unit pelayanan kesehatan untuk berkompetisi dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
Platform informasi kesehatan tanpa batas ini dikembangan pada awalnya oleh IndiHealth yang merupakan tenant dibawah binaan LPIK ITB dan masuk dalam jejaring Padmanaba Network.
Selain itu, Indihealth juga memperkenalkan suatu produk pengembangan untuk monitoring penderita diabetes, hasil kerja sama dengan PT XL, dengan diberi nama Xaneshia Diabetes Console.
Xanesha merupakan aplikasi yang mengangkat tema 'Bersahabat dengan Diabetes'. Memudahkan dan mendukung masyarakat agar menjadi lebih peduli akan gejala diabetes dan memilih gaya hidup sehat.
Dengan Xanesha masyarakat akan lebih mudah memonitor kadar gula yang dimiliki dan mengkontrol kalori dari asupan makanan. Basis dari Xaneshia tahap awalnya adalah pengembangan fitur BlackBerry hasil kerja sama dengan ITB.
Dalam waktu dekat, inovasi tersebut akan segera diluncurkan. Pengembangan Awan Kesehatan juga disebutkan masih terbuka untuk peluang bekerja sama dengan organisasi lain yang tertarik berkonstribusi dalam peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.
(sumber: inet.detik.com)