03 Dec2019
Posted in review publikasi
Menurut WHO, pengeluaran kesehatan pemerintah Indonesia pada 2015 menjadi salah satu yang terendah di dunia dengan kisaran Rp 21,1 Trilyun. Indonesia juga memiliki peringkat Human Development Index (HDI) yang rendah (113 dari 188) yang disebabkan inefisiensi dalam pengeluaran pelayanan kesehatan. Sebuah riset dilakukan oleh Jeffrey A. Natan dengan tujuan untuk mengetahui efisiensi teknis dalam pelayanan kesehatan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA).
Hasilnya menunjukkan bahwa Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan memiliki skor efisiensi tertinggi. Kota-kota tersebut memiliki 1 skor efisiensi pengeluaran untuk perawatan kesehatan. Di sisi lain, Bangka Belitung memiliki skor efisiensi terendah diantara 34 provinsi di Indonesia disusul oleh Gorontalo dan Maluku. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menentukan efisiensi pada penggunaan dana dan bantuan pelayanan kesehatan antara lain kemajuan teknologi, bentuk pembiayaan, tingkat cakupan, dan sistem administrasi. Indonesia perlu memaksimalkan sumber keuangan dan memperhatikan efisiensi pengeluaran pelayanan kesehatan. Artikel ini diterbitkan pada jurnal INA_Rvix papers, November 2019.
selengkapnya