Hari Kesehatan Nasional: Dorong Pembangunan Kesehatan pada Aspek Promotif-Preventif

12novMenteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 di lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Rabu (12/11) mengemukakan 5 hal utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan kesehatan nasional.

Hal pertama, disebutkan, pembangunan kesehatan harus lebih mendorong pada aspek promotif dan preventif, namun tetap tidak melupakan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (perawatan).

"Aspek promotif dan preventif menjadi penting, karena pembangunan kesehatan merupakan investasi negara, khususnya dalam menopang peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), bersama dengan pendidikan dan pendapatan perkapita," ujar Menkes.

Hal kedua, sasaran pokok pembangunan kesehatan adalah ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur, serta usia lanjut, khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan dan rawan bencana.

Fokus perhatian ketiga, lanjut Menkes, diperlukan keterlibatan aktif dari akademisi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan team work sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa. Khususnya, kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa atau negara lain.

Perhatian keempat, kata Nila F Moeloek, pola kepemimpinan perlu diubah dari pasif menjadi aktif untuk merespon serta mengantisipasi persoalan yang ada, dari sifatnya directive menjadi colaborative. Dari yang sifatnya individualisme menjadi teamwork, serta dari sifatnya serve (melayani) menjadi care (peduli).

"Yang kelima, tata kelola program dan administrasi harus terus menerus ditingkatkan ke arah yang lebih baik, melalui sinergitas pusat dan daerah. Satu kesatuan siklus menajemen, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, hingga pertanggungjawaban serta pengadministrasiannya," kata Menkes.

Dan yang tak kalah penting, menurut Menkes, adalah dukungan dan komitmen kuat dari pemimpin, baik di tingkat nasional maupun daerah, yang secara konsisten mewujudkan 5 hal pembangunan kesehatan nasional.

"Peringatan HKN emas tahun ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi pemerintah bersama masyarakat untuk memberi makna pentingnya kesehatan," ucap Menkes menandaskan.

Sedangkan untuk agenda pembangunan kesehatan 2015-2019, Nila F Moeloek menyebutkan, pihaknya ingin mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang makin mantab.

Maksudnya, setiap orang berhak mendapat layanan kesehatan sesuai kebutuhan, di tempat pelayanan kesehatan terstandar, dilayani petugas kesehatan yang kompeten, dengan biaya terjangkau serta informasi yang akurat.

Pada kesempatan itu Menkes menceritakan sejarah lahirnya HKN. Hal itu berawal saat Presiden Sukarno mencanangkan pembasmian malaria secara besar-besaran pada 12 November 1959. Peristiwa itu merupakan titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan untuk mengatasi pandemi malaria.

"Saat itu Presiden Soekarno menandai pembasmian malaria lewat kegiatan penyemprotan massal di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Dampak dari pencanangan itu, 63 juta penduduk Indonesia saat itu terhindar dari penyakit malaria," tuturnya.

Kondisi ini selaras saat Indonesia memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang melindungi kesehatan seluruh rakyat Indonesia lewat sistem asuransi kesehatan. Dengan demikian, rakyat miskin Indonesia terlindungi kesehatannya lewat premi yang dibayarkan pemerintah.

"Memang sistem ini masih banyak kekurangannya. Karena itu, berbagai perbaikan tengah kita lakukan, termasuk penyediaan fasilitas baik di tingkat satu maupun dua. Selain menjaga efisiensi dan efektivitas pembiayaan lewat sistem rujukan berjenjang," kata menkes menandaskan. (TW)

{jcomments on}

Indonesia Sehat, Mungkinkah?

Jakarta 12 November 2014 disebut sebagai tahun emas kesehatan Indonesia. Selama 50 tahun tersebut, Berton-ton antibiotik sudah diberikan kepada penderita infeksi, jutaan vaksin telah diberikan kepada anak-anak kita, berbagai skema pembiayaan kesehatan seperti Jamkesmas, bantuan operasional kesehatan (BOK) hingga SJSN telah diimplementasikan. Akantetapi, kita justru dikagetkan dengan data-data kesehatan yang masih buruk.

Malaria, demam berdarah, tifoid, diare tetap menjadi pembunuh di bumi Indonesia. Kita lebih dikagetkan lagi dengan kenaikan angka kematian ibu dan anak dari 228 per 100.000 ditahun 2007 menjadi 359 per 100.000 pada tahun 2012dan hal itu terjadi ditengah upaya yang digaungkan oleh pemerintah untuk mengejar target MDGS. Sementara itu, penyakit degenaratif seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke dll hadir sebagai 60% dari penyakit yang membunuh masyarakat kita.

Hal ini membuat kualitas manusia Indonesia (human developement index) berada pada peringkat 121. Padahal sejak tahun 1991, UNDP telah mendeklarasikan bahwa "human is the real wealth of nation." kualitas manusia Indonesia yang merosot tentu saja berdampak pada kualitas pembangunan bangsa yang menyedihkan. Rusaknya pembangunan bangsa berujung pada pemberian predikat sebagai negara gagal untuk bangsa Indonesia (fund for peace, 2012).

Jika menilik gagasan Daron Acomeglu dan James Robinson bahwa negara gagal disebabkan oleh institusi ekonomi dan politik yang ekstraktif. Institusi politik dan ekonomi yang selalu menyulitkan akan menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Olehnya itu, negara harus bertransformasi menjadi negara/institusi yang inklusif dimana institusi ekonomi dan politik negara tersebut memberikan kemudahan bahkan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menaikkan daya saing bangsa.

Kita perlu segera mereformasi birokrasi kita. Presiden Amerika, Bill Clinton, bahkan menginstruksikan wakil presidennya, Al Gore, untuk memimpin pembenahan birokrasi. Setelah memiliki birokrasi yang ramah dan memudahkan, kita perlu menjalankan strategy menuju Indonesia sehat. Sebenarnya kita sudah pernah bermimpi untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010, kemudian tertunda menjadi Indonesia sehat 2015 dan terakhir ditunda lagi menjadi 2020. Apa penyebab kegagalan kita mewujudkan Indonesia sehat?

sumber: http://health.liputan6.com

 

Menkes: Kurangi Penggunaan Gadget Pada Anak

11novMenteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengingatkan orang tua untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak. Hal itu dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada anak.

"Trend main games di gadget harus disikapi secara bijaksana oleh orangtua. Penggunaan gadget yang berlebihan, tak hanya anak, dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan," kata Menkes Nila F Moeloek yang juga dokter spesialis mata itu saat berkunjung ke Kompleks SD 06, 07, 08, 09, 10 dan 11 Pagi dan Petang Penjaringan Utara, Jakarta Utara, Selasa (11/11).

Kehadiran Menkes ke sekolah tersebut bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50. Selain melihat bakti sosial yang digelar Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) bersama Yayasan Hin An Peduli serta RS Jantung Harapan Kita untuk pemeriksaan telinga, mata dan jantung.

Nila menambahkan, akibat penggunaan gadget yang berlebihan saat ini mulai banyak anak pemakai kacamata. Ia memperkirakan jumlah anak pemakai kacamata 20 persen dari populasi jumlah penduduk anak di Indonesia.

"Sudah banyak main gadget, tak ditopang pula oleh makan makanan bergizi. Anak harus tercukupi kebutuhan gizinya supaya tidak terserang gangguan penglihatan," ucapnya.

Kebutuhan gizi anak tercukupi yang dimaksud Menkes Nila F Moeloek adalah menu makanan yang seimbang. Terutama sayur-sayuran yang kurang disukai anak-anak, dan buah-buah segar. Jika perlu ditambah susu dan vitamin.

Mengutip data dari‎ Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) 2010, Menkes menyebutkan, terdapat 10 hingga 20 persen anak SD yang memiliki gangguan penglihatan dan harus memakai kacamata.

Hal senada dikemukakan Ketua Komnas PGPKT Jakarta Utara, Radito Soesanto, melakukan deteksi dini gangguan mata dan pada anak SD Penjaringan, sebagai bagian dari tindakan promotif dan preventif kesehatan. Karena indera pendengaran dan penglihatan merupakan aspek penting dalam pendidikan, terutama pendidikan dasar.

"Coba kalau mata tidak dicek, tidak tahu kan orangtuanya kalau anaknya sebenarnya sudah mata minus. Prestasinya menurun karena tidak bisa melihat tulisan gurunya di papan tulis dengan jelas," ujarnya.

Begitupun telinganya yang tersumbat oleh kotoran, karena tidak pernah dibersihkan selama bertahun-tahun. Akibat telinga yang tersumbat tidak bisa mendengar omongan gurunya. Akhirnya nilai sekolahnya turun.

"Bukannya anaknya yang malas atau tidak pintar, tetapi ada gangguan kesehatan organ penting yang tidak disadari orangtuanya. Melalui kegiatan deteksi dini semacam ini diharapkan orangtua mau peduli atas kesehatan penglihatan dan pendengaran anaknya," kata Radito menandaskan. (TW)

{jcomments on}

Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun

Peringatan HKN Ke-50 atau ulang tahun emas Hari Kesehatan Nasional (HKN) dimaksudkan untuk menjadikan perjalanan pembangunan kesehatan Indonesia selama setengah abad terakhir ini sebagai inspirasi untuk mempercepat terwujudnya bangsa Indonesia yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, serta bermutu, produktif, dan berdaya-saing.

"Percepatan ini dilaksanakan dengan mengutamakan upaya promotif preventif dalam pembangunan kesehatan agar perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS benar-benar diterapkan setiap waktu dan sepanjang hayat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tema yang diangkat untuk peringatan HKN Ke-50 adalah Sehat Bangsaku Sehat Negeriku,"ujar Menteri Kesehatan RI Dr.Nafsiah Mboi,Sp.A, MPH.

Menkes juga mengatakan, upaya mewujudkan bangsa dan negeri Indonesia yang sehat sejahtera adalah tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Untuk maksud tersebut, pada peringatan HKN Ke-50 dilakukan upaya menggelorakan semangat untuk mengutamakan upaya promotif preventif serta melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan komitmen kuat.

Menurut Menkes, upaya ini ditujukan kepada para pengambil keputusan di jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah, petugas kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, kalangan swasta/ dunia usaha, serta para penggiat dunia maya. Buku Panduan HKN ke-50 ini diterbitkan untuk dijadikan acuan dalam menyelenggarakan peringatan HKN Ke-50 bagi jajaran Pemerintah di Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota, kalangan swasta dan dunia usaha, serta organisasi kemasyarakatan.

Peringatan HKN Ke-50 diharapkan berlangsung sukses dan terlaksana secara serentak dengan sederhana tapi meriah di seluruh Indonesia dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Di samping itu, peringatan HKN ke-50 diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan memperkenalkan program-program kesehatan guna mendapatkan dukungan politis serta dukungan sumber daya dari seluruh jajaran Pemerintah di Pusat dan Daerah, guna mensukseskan Pembangunan Kesehatan, jelas Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat di sini : http://sehatnegeriku.com/ 

sumber: http://nasional.news.viva.co.id

 

WHO: Korban Tewas akibat Ebola Jadi 4.960 Orang

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, walaupun angka korban tewas terus bertambah, laju penularan ebola telah menurun.

WHO hari Jumat (7/11) menjelaskan bahwa jumlah kasus Ebola bervariasi menurut kabupaten di tiga negara Afrika Barat yang paling parah dilanda penyakit ini - Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Dikatakan jumlah kasus menurun di beberapa kabupaten, sementara pertambahan tetap tinggi di wilayah lain.

Badan PBB itu mengatakan tindakan pengendalian yang ketat dan luas diperlukan untuk menghentikan virus tersebut dan mengatakan sangat penting bagi negara-negara tetangga untuk bersiap-siap.

Duta Besar AS untuk Liberia, Deborah Malac mengatakan meski laju pertambahan kasus Ebola menurun, masyarakat internasional tidak boleh terlalu yakin.

Juga Jumat, kota Dallas menandai berakhirnya krisis Ebola setelah orang terakhir yang dipantau untuk gejala Ebola dinyatakan bebas dari virus itu.

Presiden AS Barack Obama menelepon para pejabat negara bagian dan pejabat setempat Jumat dan berterima kasih atas kepemimpinan mereka. Lebih dari 170 orang yang dipantau setelah kontak dengan pria Liberia yang meninggal di rumah sakit Dallas, atau dengan dua perawat yang terjangkit virus itu ketika merawatnya.

Ebola menular melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Virus itu menyebabkan demam, perdarahan, muntah dan diare.

sumber: http://www.voaindonesia.com/

 

Simposium Litbangkes Regional Asia Pasifik Digelar di Jakarta

7novBadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan akan menggelar simposium litbangkes regional Asia Pasifik, di Jakarta pada 17-20 November 2014.

Acara yang akan dibuka Menteri Kesehatan ini akan dihadiri Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia, sejumlah pakar sistem jaminan kesehatan dan asuransi kesehatan dari Korea, Thailand, Philipina, Australia, Oman dan Arab Saudi

Demikian dikemukakan Kepala Balitbangkes, Tjandra Yoga Aditama dalam penjelasannya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (7/11).

Ia menyebutkan pada 17 November digelar pra simposium dengan 4 tema utama, yaitu updating Indonesia Case Based Group (INA CBGs), planning based on health technology assessment (HTA) approach for pharmaceutical products, proposal and protocol development workshop for health research, assessing staffing need at health facility to support nasional health insurance.

"Itu sebabnya simposium ini diikuti ahli sistem jaminan kesehatan dan asuransi kesehatan," ujar Tjandra Yoga.

Ditambahkan, hasil simposium nantinya akan menjadi masukan bagi penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang diterapkan di Indonesia. Termasuk juga perbaikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah berjalan dalam satu tahun terakhir ini.

Dalam kesempatan yang sama, Tjandra Yoga memaparkan rencana kegiatan menyambut peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50. Sejumlah kegiatan yang akan digelar adalah open house museum kesehatan (wisata ilmiah kesehatan) di 4 museum kesehatan milik Kemenkes.

Disebutkan ke-4 museum kesehatan itu adalah Museum Kesehatan dr Adhyatma MPH di Surabaya, Jawa Timur, Museum Dunia Vektor B2P2VRP di Salatiga, Jawa Tengah, Museum Nyamuk Loka Litbang P2B2 di Ciamis, Jawa Barat dan Museum B2P2TOOT, di Tawangmangu, Jawa Tengah.

Tjandra Yoga menjelaskan, Balitbangkes selama 2014 melakukan studi diet total (SDT) berupa survei konsumsi makanan individu (SKMI) di 33 provinsi, 490 kabupaten/kota dengan jumlah sampel sebanyak 2.080 blok sensus, sebanyak 52.000 rumah tangga dan 162.045 individu. Jumlah tenaga pengumpul data (enumerator) sebanyak 2.780 orang.

"Hasil dari SDT ini untuk mengukur asupan gizi dan keamanan makanan. Pada Oktober 2014 lalu, juga sudah dilakukan uji coba analisa cemaran kimia makanan di Yogyakarta," ujarnya.

Pada 2015 mendatang, Tjandra Yoga menambahkan, pihaknya akan menyelenggarakan riset khusus vektor dan reservoir penyakit (rikhus vektora). Dalam riset yang akan dilakukan selama 3 tahun itu, Balitbangkes akan mengumpulkan sekitar 305 ribu spesimen nyamuk, 42 ribu spesimen tikus dan 24 ribu spesimen kelelawar.

"Rikhus Vektora ini dilakukan untuk mengetahui pola jenis vektor dan resevoir penyakit yang ditimbulkan dari nyamuk, tikus dan kelelawar di Indonesia," ucap Tjandra Yoga.

Dipilihnya ketiga hewan tersebut, menurut Tjandra Yoga, karena ketiga hewan itu jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Mereka menimbulkan penyakit paling banyak.

"Seperti kasus ebola, diduga penularannya lewat kelelawar. Di Indonesia kan juga banyak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, mulai dari demam berdarah hingga malaria. Sedangkan tikus bisa menimbulkan wabah pes saat banjir," katanya.

Ditambahkan, proses uji coba telah dilakukan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang selesai pada 31 Oktober 2014 lalu. Selanjutnya penelitian akan dilakukan ke sejumlah daerah di provinsi Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua. (TW)

{jcomments on}

Alasan Kenapa Masa Tunggu Operasi Masih Lama di Indonesia

Kementerian Kesehatan tidak menampik bahwa masa tunggu operasi yang lama masih banyak dikeluhkan masyarakat. Seperti misalnya bedah jantung anak yang paling banyak dikeluhkan. Pemerintah mengaku kewalahan karena ternyata dokter subspesialis bedah jantung anak di Indonesia masih sedikit.

Seperti disampaikan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Akmal Taher bahwa minimnya jumlah ahli bedah jantung menjadi masalah hingga banyak yang mengeluh.

"Iya, memang tidak banyak karena biasanya bukan dilakukan oleh ahli bedah jantung biasa tapi ada lagi spesialisasinya," katanya.

Tapi untuk mengurangi keluhan tersebut, Kementerian Kesehatan tengah mengedepankan proyek utama untuk meningkatkan fasilitas kesehatan anak seperti misalnya ketersediaan NICU.

"Kedepannya, program ini akan progresif sekali. Jadi untuk keperluan NICU, RS swasta nggak usah kerjasama dengan BPJS melainkan hanya programnya saja. Misalnya, kita kerjasama dengan RS tipe B, nanti khusus program ini dia akan dibayar sama dengan RS tipe A. Jadi NICU saja yang kerjasama," katanya.

Akmal menerangkan proyek ini untuk sementara akan dilakukan di lima RS besar seperti RS Cipto Mangunkusumo, RS, Harapan Kita-Jakarta, RS Adam Malik-Medan, RS Hasan Sadikin-Bandung, dan RS dr. Soetomo-Surabaya. Dengan cara ini, dia berharap pasien dari luar kota Jakarta bisa mendapatkan layanan kesehatan di daerah-daerah tersebut.

"Kita dorong mereka supaya mereka mendapatkan layanan kesehatan di sana. Sekarang kan 60 persen dari luar jakarta," jelasnya.

sumber: http://health.liputan6.com/

 

Penyelenggara KIS Tetap BPJS Kesehatan

6nov14Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan, program Kartu Indonesia Sehat (KIS) hanyalah kelanjutan dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah dilaksanakan pemerintah sejak 2014. Karena program tersebut tetap merujuk pada Undang-Undang (UU) Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Program KIS memang kelanjutan dari program JKN yang sudah ada, dengan perbaikan disana sini. Legalisasi hukumnya tetap mengacu pada UU SJSN dan BPJS," kata Menkes Nila F Moloek dalam jumpa pers, di Jakarta, Rabu (05/11).

Dalam kesempatan itu, Menkes Nila F Moeloek didampingi seluruh jajaran eselon satu di lingkup kerja Kemenkes dan Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga (HAL) BPJS Kesehatan, Purnawarman Basundoro.

Kegiatan jumpa pers itu digelar guna mengakhiri perdebatan seputar KIS di masyarakat. Sejumlah pendapat menyebutkan program KIS ilegal, karena tak ada payung hukumnya. Padahal ada program sejenis yang sudah berjalan sejak 2014 bernama JKN.

Nila F Moeloek menjelaskan, program KIS merupakan kelanjutan dari program JKN, yang diperluas manfaat dan cakupannya. Karena itu, penyelenggara program KIS sama dengan JKN yaitu BPJS Kesehatan.

"Tak ada yang berubah, masyarakat bisa berobat dengan kartu KIS, kartu BPJS Kesehatan atau Kartu Jamkesmas yang sudah ada. Semua mendapat pelayanan kesehatan yang sama, apapun kartunya," ucap Menkes.

Hanya saja, lanjut Nila F Moeloek, penerima KIS dengan target 4,4 juta orang itu berasal dari 1,7 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan 2,2 juta bayi yang lahir dari para pemegang kartu BPJS kategori penerima bantuan iuran (PBI) yang selama ini belum tercover jaminan kesehatannya.

"Untuk PMKS, iuran premi BPJS Kesehatan sebesar Rp 19.225 per orang per bulan itu nantinya ditanggung oleh Kemensos, sedangkan iuran premi bagi 2,2 juta bayi menjadi tanggungan Kemenkes. Masuk dalam skema PBI," ujar Nila F Moeloek seraya menambahkan jumlah peserta PBI yang menjadi tanggungan pemerintah selama ini sebanyak 86,4 juta orang.

Target 1,7 juta PMKS, menurut Sekjen Kemenkes, Untung Suseno sebenarnya belum bisa dipenuhi dalam waktu segera. Karena data yang ada menggunakan pencatatan tahun 2011, sehingga butuh validasi ulang.

"Validasi ulang dilakukan agar program tepat sasaran. Karena pasti ada dari mereka yang meninggal atau pindah alamat. Dari target 1,7 juta orang itu, sebanyak 430 ribu orang datanya sudah valid dan kartunya siap dicetak," ujarnya.

Untung mengakui, bukan persoalan mudah melakukan validasi data PMKS milik Kemsos. Karena hampir sebagian besar dari mereka adalah tuna wisma yang tempat tinggalnya berpindah-pindah. Padahal, data tercetak harus berdasarkan nama dan alamat yang tepat.

"Ini yang membuat proses validasi berlangsung lama. Kesulitan mencari orang-orangnya," ujar Untung.

Menkes menambahkan, pergantian kartu BPJS Kesehatan menjadi KIS akan dilakukan secara bertahap. Kendati demikian, kartu apa saja yang ada saat ini bisa dipergunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Hal yang membedakan program KIS dengan JKN, Menkes menyebutkan pada tambahan manfaat, layanan preventif, promotif, dan deteksi dini yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terintegrasi.

Ditanyakan seperti apa kriteria tambahan manfaat, Menkes menyerahkan kepada Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK), Akmal Taher Kemenkes untuk menjawabnya. Sementara Akmal sendiri belum dapat merinci kegiatan yang akan dilakukan lebih jauh, karena hal itu masih akan dibahas lebih dalam dengan BPJS Kesehatan.

"Program KIS harus bisa memberi manfaat dan cakupan yang lebih luas dibandingkan program JKN. Seperti apa rincinya, belum dapat dijelaskan dini karena kami masih harus rapat-rapat dengan BPJS Kesehatan," kata Akmal Taher menandaskan. (TW)

{jcomments on}

  • angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • slot 4d
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • slot gacor
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs toto
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • bandar slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • toto macau
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • slot dana
  • toto macau
  • bandar togel 4d
  • wengtoto
  • toto hk
  • slot dana
  • hk lotto
  • toto sdy
  • slot gacor
  • slot 5000
  • toto slot
  • toto togel 4D
  • toto macau
  • slot thailand
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • Bandar Slot
  • bandar slot gacor
  • togel macau
  • toto slot
  • slot qris
  • slot toto 4d
  • Toto Togel 4D
  • sdy lotto
  • bola gacor
  • slot 5000
  • toto hongkong
  • toto slot
  • slot 5000
  • slot 5000
  • toto togel
  • slot 5000
  • slot 5000
  • slot 5000
  • situs toto
  • toto macau
  • slot 5000
  • BATASRAJABANDOT
  • slot 777
  • slot gacor
  • slot gacor
  • Bandar Slot
  • Situs Slot
  • Bandar Slot
  • Slot Gacor
  • situs slot
  • situs slot
  • Bandar Situs Slot Gacor
  • Situs Slot Gacor
  • Slot Demo
  • situs Slot Gacor
  • slot online
  • bokep
  • toto slot
  • Slot Demo
  • situs togel
  • bola slot
  • slot gacor
  • hitam slot
  • permainan slot
  • dewa slot
  • agent slot
  • slot toto
  • slot gacor
  • slot gacor
  • toto slot
  • akun demo slot
  • toto slot
  • slot gacor
  • slot gacor
  • https://heylink.me/iblbettotoslot
  • toto slot
  • slot88
  • situs toto
  • polototo