RI Ajak Anggota Gerakan Non-Blok dan OKI Atasi Virus MERS

Indonesia menilai ancaman virus korona MERS perlu ditanggulangi bersama, meskipun WHO saat ini belum menyatakan virus ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi dalam kapasitasnya selaku ketua para Menkes negara-negara Organisasi Kerjasama Islam/OKI (sebelumnya bernama: Organisasi Konferensi Islam) saat menjadi pembicara tamu pada pertemuan para Dubes negara-negara OKI di Jenewa, Rabu (21 Mei 2014) waktu setempat.

"Pada tingkat domestik, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah dalam rangka penanganan ancaman isu virus korona MERS tersebut," terang Menkes.

Menurut Menkes, langkah-langkah itu antara lain dengan memperkuat kegiatan pemantauan, mengedarkan berbagai informasi dan pengumuman kepada masyarakat dan petugas kesehatan di seluruh tingkat.

"Di samping itu juga memperkuat kesiapan laboratorium, serta meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar seluruh pemangku kepentingan," imbuh Menkes.

Pertemuan yang diprakarsai Indonesia tersebut diselenggarakan untuk memanfaatkan kehadiran para pejabat tinggi negara-negara OKI yang sedang menghadiri Sidang World Health Assembly ke-67 di kantor PBB, Jenewa, sekaligus bertukar pikiran mengenai upaya kerjasama penanganan ancaman virus korona MERS.

Menkes RI mengharapkan agar seluruh negara-negara anggota OKI dapat terus melakukan kerjasama dan koordinasi dalam rangka penanganan isu ini di masa-masa mendatang Beberapa Duta Besar OKI yang hadir pada acara ini antara lain adalah dari Tunisia, Palestina, Brunei, Thailand, Jordan, Malaysia, Iran, Libya, Bahrain, UAE, Turki, Saudi, Rusia, Afghanistan, Pakistan, dan Uganda.

 

Selain menjadi pembicara tamu pada acara OKI tersebut, Menkes menurut keterangan pers Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Arsi D. Firdausy, sebelumnya juga telah menyampaikan pernyataan pada pertemuan para Menkes negara-negara GNB, Selasa (20 Mei 2014).

Di samping mengangkat isu virus MERS, beberapa isu lain yang diangkat oleh Menkes antara lain adalah isu keterkaitan iklim dengan kesehatan, penyakit-penyakit menular dan masalah polio.

Pada akhir pertemuan, para Menkes GNB mengesahkan sebuah deklarasi para Menkes Negara-negara GNB, di mana delegasi RI telah memasukkan satu paragraf khusus mengenai perlunya seluruh negara GNB bekerjasama dalam mengatasi ancaman polio sekaligus menjamin tersedianya vaksin polio dengan harga terjangkau dan efisien.

Menkes RI juga menjadi pembicara pada acara pengarahan teknis mengenai Regulasi Kesehatan Internasional bersama beberapa pembicara lainnya yaitu Dirjen WHO Dr. Margaret Chan, Menkes AS, Menkes Oman, Menkes Liberia dan Wamenkes Cina (19 Mei 2014).

Pada pertemuan ini Menkes menyampaikan berbagai capaian Indonesia dalam mengimplementasikan regulasi tersebut, sekaligus meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menangani ancaman terjadinya penyebaran penyakit secara global.

Secara khusus juga disampaikan bahwa Indonesia telah memiliki Komisi Nasional Zoonosis, yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah terkait dan merupakan focal point dari penanganan ancaman suatu pandemi.

Sidang World Health Assembly ke-67, yang saat ini sedang dihadiri Menkes RI serta para anggota delegasi RI lainnya dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, serta Badan POM, berlangsung selama lima hari, 19-24 Mei 2014.

Sidang ini merupakan pertemuan tahunan negara-negara anggota World Health Organization (WHO) serta merupakan badan pengambilan keputusan tertinggi di dalam struktur organisasi WHO.

sumber: news.detik.com

 

Penanganan KAT Terberat di Kawasan Indonesia Timur

Salah satu prioritas pemberdayaan di Tanah Papua adalah untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT). Pemberdayaan menjadi pintu masuk guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat adat di lokasi terpencil.

"Pemberdayaan menjadi salah satu infrastruktur untuk membangun sistem ketahanan sosial, melalui pendekatan kesejahteraan dan kesetiakawanan sosial, " kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri pada acara Rapat Koordinasi Pengembangan SDM dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial III Tahun 2014 di Hotel Aerotel Irian, Biak, Papua, Senin (19/5).

Upaya pemberdayaan sejalan dengan Perpres Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua, atas Perpres Nomor 66 Tahun 2011 tentang Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.

Pemerintah berkewajiban melindungi dan melakukan pemberdayaan bagi KAT. Keberadaan mereka sebagai bagian dari sistem budaya bangsa yang perlu dilindungi, sehingga tidak tepat kalau dibenturkan dengan dunia modern.

"Terbangunnya sistem ketahanan sosial khususnya pada KAT, diharapkan mampu meredam dan meminimalisir potensi konflik sosial di masyarakat, " harapnya.

Mensos menegaskan, pemberdayaan KAT tidak bisa sektoral, parsial maupun fragmentaris dan semata tanggungjawab Kementerian Sosial (Kemensos). Tetapi melibatkan Kementerian Kehutanan dan BPN. Pada umumnya, KAT bermukim di dataran tinggi, daerah pegunungan, dataran rendah, daerah rawa, pedalaman, daerah perbatasan, di atas perahu, daerah pinggir pantai, di atas pohon, ataupun pemukiman liar yang sering berpindah-pindah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan berperan untuk mengupayakan akses terhadap dua jenis pelayanan dasar, yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan. Sementera itu, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Agama, serta Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal memiliki peran penting sesuai kewenangan masing-masing.

"Ke depan, harus menjadi model dan sistem terpadu dalam pemberdayaan KAT. Saat ini, keterpaduan menjadi kata kunci penting sekaligus agenda strategis RPJMN III Tahun 2015–2019, " tandasnya.

Pada hakikatnya, pemberdayaan KAT harus mengedepankan kemandirian untuk memanfaatkan sumber daya dan potensi yang mereka miliki dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan warga bisa lebih optimal.

Data Direktorat Pemberdayaan KAT 2009 memperlihatkan, bahwa persebaran KAT sebanyak 213.080 KK yang tersebar di 30 provinsi, 263 kabupaten, 1.044 kecamatan, 2.304 desa di 2971 lokasi. Pada 2010 dan 2011 Kemensos telah menyelesaikan pemberdayaan KAT di 6 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Bangka Belitung dan Bali.

"Pada 2012-2014, KAT terdapat di 24 provinsi yang belum tuntas diberdayakan dan permasalahan terberat dalam pemberdayaan KAT adalah di wilayah Indonesia Timur, " ujarnya.

Selama ini, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan telah melaksanakan program pemukiman dan bantuan bahan rumah dengan target 25.644 KK di 316 lokasi di Papua dan 4.885 KK di 88 lokasi di Papua Barat.(ris/jpnn)

sumber: www.jpnn.com

 

Penelitian Virus MERS Dilakukan pada Susu Mentah

Penelitian terkait sumber penularan Sindrom Pernafasan Timur Tengah Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS CoV) masih terus dilakukan Emergency Committee yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Termasuk penelitian untuk mengetahui kemungkinan bahaya pada susu mentah.

Ini mengacu pada hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal kedokteran "Emerging Infectious Diseases", yang melihat stabilitas virus MERS CoV pada susu unta, domba, dan sapi, sebelum maupun sesudah dipasteurisasi. Meskipun memang virus ini bisa hidup lama di susu, tapi sesudah di pasteurisasi maka virus tidak ditemukan lagi. Saat ini sedang dilakukan penelitian lanjutan tentang kemungkinan bahaya susu mentah.

"Ada juga anjuran lain dari WHO yang menyebutkan tentang jangan konsumsi susu mentah dan jangan mengkonsumsi makanan yang mungkin tercemar oleh kotoran binatang," kata Prof Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (19/5).

Ini merupakan satu dari tiga penelitian terbaru di 2014 tentang hubungan unta dengan MERS CoV. ‎ Peneliti dari Amerika Serikat dan King Saud University berhasil mengisolasi virus MERS CoV pada usap (swab) hidung pada unta berpunuk satu, dan membuktikan bahwa sekuen genom di unta dan manusia adalah tidak berbeda.

Penelitian lain yang dipublikasi pada jurnal kedokteran yang sama menunjukkan bahwa virus MERS CoV bersirkulasi pada unta di Saudi Arabia, Mesir, Tunisia, Nigeria, Sudan, Etiopia, Jordan, Oman, Qatar dan Uni Arab Emirat. Sementara itu, sebuah penelitian pada Desember 2013 menemukan asam nukleat MERS CoV pada 5 dari 76 sample unta yang mereka periksa.

Peneliti ini juga menemukan bahwa virus MERS CoV di unta ternyata "closely related" dengan virus yg ada di pasien MERS CoV.

Data-data di atas mendukung adanya kecurigaan bahwa unta merupakan sumber penularan dari MERS-COV. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk memastikan hal ini, termasuk penelitian untuk mengetahui jalur penularan, penelitian kemungkinan pajanan dari binatang dan/atau lingkungan dan kemungkinan rantai / jalur penularannya.

Namun, kata Tjandra, jelasnya data-data ini belum dapat membuktikan bahwa ada penulaan dari unta ke manusia secara jelas, karena hubungan langsung kausal belum ditemukan. Tapi setidaknya data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan waspada dalam kaitannya dengan unta. Untuk sementara ini, Tjandra menganjurkan agar warga Indonesia yang bepergian ke jazirah Arab untuk tidak kontak langsung dengan unta. Jangan ada paket kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umroh jamaah.

Sementara, data yang baru dirilis Organisasi Pangan Dunia menunjukkan ada sekitar 260.000 unta Saudi Arabia. Selain itu, ada hampir sejuta ekor unta di Ethiopia, 4,8 juta di Sudan, dan lebih dari 7 juta ekor di Somalia.

Meskipun tingkat keparahan virus MERS di Timur Tengah meningkat, menurut WHO belum menjadi ancaman kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Juga belum dinyatakan sebagai pandemi.

Untuk memutuskan ada tidaknya pandemi, Dirjen WHO sudah membentuk Emergency Committe yang terdiri dari 15 pakar di dunia, termasuk Prof Tjandra salah satu anggotanya. Komite ini akan terus menganalisa keadaan untuk kemudian memberi rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh Direktur Jenderal WHO.

Beberapa pertimbangan untuk menetapkan adanya pandemi, yaitu penyebab penyakit (virus, kuman dan lainnya) adalah jenis baru. Penyakitnya berat dengan angka kematian tinggi, dan sudah menular lintas benua serta terjadinya penularan terus menerus antarmanusia. Jika terjadi pandemi, penanganannya bersifat internasional dan merupakan kegiatan luar biasa besar dunia kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan juga amat luas, bukan hanya aspek kesehatan tapi juga ekonomi, pariwisata, keamanan, sosial dan bahkan politik.

WHO IHR Emergency Committee sudah bersidang lima kali , yaitu pada 9 Juli, 17 Juli, 25 September, dan 4 December 2013 serta 13 Mei 2014.

Tjandra menambahkan, berdasarkan data WHO peningkatan kasus MERS CoV konfirmasi di dunia terjadi sejak pertengahan Maret 2014. Dari 536 kasus sejak April 2012 sampai Mei 2014, 330 orang di antaranya terinfeksi sejak 27 Maret 2012. Sebanyak 290 dari 330 kasus itu terjadi di Saudi Arabia.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, kembali menegaskan sampai saat ini belum ada kasus MERS CoV positif di Indonesia. Semua kasus yang terjadi selama ini hanya dugaan dengan keluhan yang mirip dengan MERS dan semua pasien pulang bepergian dari Arab Saudi.

Dugaan MERS ini terus meningkat dan mencapai lebih dari 100 kasus yang terjadi di 18 provinsi. Sebanyak 77 di antaranya sudah diperiksa dan hasilnya negatif, sedangkan sisanya masih dalam proses pemeriksaan.

"MERS adalah virus berbahaya, sehingga kami minta masyarakat waspada, tetapi jangan panik," kata Ghufron, kepada SP, di Jakarta, Senin.

Menurut Ghufron, sampai sekarang tidak ada larangan bepergian ke negara-negara tertular, termasuk Arab Saudi. Para jamaah haji maupun umroh hanya dianjurkan melakukan imunisasi vaksin influensa dan mewajibkan vaksin meningitis. Vaksinasi ini paling tidak dapat meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga diharapkan tidak mudah terserang virus MERS CoV.

Kemkes sendiri terus melakukan kewaspadaan dan komunikasi dengan WHO, KBRI, serta pihak-pihak terkait.

sumber: www.beritasatu.com

 

Orang Miskin Hidup Lebih Lama

Laporan terbaru WHO tentang tingkat harapan hidup warga dunia menunjukkan perbaikan signifikan di negara-negara miskin. Bagaimana dengan Indonesia?

Dalam 20 tahun terakhir, tingkat harapan hidup negara-negara termiskin di dunia bertambah rata-rata sembilan tahun. Bahkan menurut laporan statistik tahunan badan kesehatan dunia (WHO), enam dari negara-negara tersebut berhasil meningkatkan harapan hidup hingga lebih dari 10 tahun antara 1992 dan 2012.

Dari laporan yang dikutip Deutsche Welle, Liberia menjadi negara dengan peningkatan paling besar. Tingkat kehidupan di negara itu bertambah 20 tahun, dari 42 menjadi 62 tahun.

Selanjutnya Ethiopia (dari 45 ke 64 tahun), Maladewa (58 ke 77), Kamboja (54 ke 72), Timor Leste (50 ke 66), dan Rwanda (48 ke 65).

INDONESIA MEMBAIK

"Alasan terpenting mengapa tingkat harapan hidup global bertambah adalah karena lebih sedikit anak-anak yang meninggal sebelum usia ke lima," ujar dirjen WHO Margaret Chan. Secara keseluruhan, tingkat harapan hidup warga dunia bertambah hingga enam tahun untuk periode yang sama.

Indonesia juga mengalami perbaikan. Dari tingkat harapan hidup 67 tahun meningkat menjadi 71 tahun. Indonesia berada di peringkat kelompok kedua terbaik, bersama negara-negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Brasil.

Berdasarkan statistik, anak perempuan yang dilahirkan tahun 2012 bisa hidup hingga 73 tahun dan anak laki-laki hingga 68 tahun, tambah WHO. "Tapi tetap ada perbedaan mendasar antara warga kaya dan miskin. Warga negara dengan pendapatan tinggi terus memiliki kesempatan hidup lebih lama dibanding mereka yang hidup di negara pendapatan rendah," jelas Chan.

Anak laki-laki yang lahir tahun 2012 di negara dengan pendapatan tinggi bisa hidup hingga umur 76 tahun. Ini 16 tahun lebih lama dibandingkan anak laki-laki dari negara miskin. Untuk anak perempuan, perbedaannya lebih drastis lagi. Anak perempuan dari negara dengan pendapatan tinggi bisa hidup hingga 82 tahun dan mereka yang tinggal di negara miskin hanya hingga 63 tahun.

JEPANG TERBAIK

Tingkat harapan hidup perempuan di 10 negara posisi teratas adalah 84 tahun ke atas, menurut WHO. Perempuan di Jepang memiliki harapan hidup paling baik, yakni 87 tahun. Diikuti oleh Spanyol, Swiss dan Singapura dengan masing-masing 85,1 tahun.

"Negara dengan pendapatan tinggi harapan hidupnya meningkat karena sukses mengatasi penyakit yang tidak menular," ujar Ties Boerma, pimpinan divisi statistik WHO. "Semakin sedikit pria dan wanita yang meninggal sebelum usia 60 tahun. Negara kaya lebih baik dalam hal memonitor dan misalnya menangani pasien dengan tekanan darah tinggi." Berkurangnya konsumsi tembakau juga faktor penting membantu warga hidup lebih lama di beberapa negara, tambah WHO.

Sementara itu, ada sembilan negara dimana tingkat harapan hidup bagi perempuan maupun laki-laki masih kurang dari 55 tahun. Yakni negara-negara Afrika: Angola, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Mozambik, Nigeria dan Sierra Leone. – DW.DE/d

sumber: poskotanews.com

 

Arab Saudi laporkan 16 kasus MERS baru

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan, Rabu, 16 orang dinyatakan positif untuk Sindroma Pernapasan Timur Tengah (MERS/coronavirus) dalam 24 jam terakhir.

Jumlah itu termasuk dua kematian penyakit fatal itu sebagai tambahan tiga kematian yang didiagnosis sebagai pasien MERS sebelumnya, kata kementerian itu dalam satu pernyataan di situsnya.

Dari 16 kasus infeksi baru sembilan terletak di wilayah Riyadh, lima di Jeddah dan dua di Madinah, menurut pernyataan itu.

Jumlah kasus MERS, yang terdaftar di Arab Saudi, telah bertambah jadi 480 sampai Sabtu lalu, termasuk 139 kematian, setelah penambahan enam kasus baru dan enam kematian lagi, kata Kementerian Kesehatan negeri itu pekan lalu.

Salah satu pasien yang meninggal dalam 24 jam terakhir didiagnosis, sementara sisanya adalah dari kasus kritis sebelumnya, kata portal Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Di antara enam kasus baru tersebut, satu pasien menerima pengobatan di ICU, tiga berada dalam kondisi stabil dan dua tanpa gejala. Tiga kasus baru berasal dari Riyadh, dua dari jeddah dan satu dari Makkah.

Selain itu, enam kasus lagi --dua lelaki dan empat perempuan-- telah sepenuhnya pulih dan telah diperkenankan pulang dari rumah sakit.

Selain statistik harian tersebut, Kementerian itu pada Sabtu (10/5) juga membantah beberapa laporan bahwa penjabat menteri yang baru diangkat telah terinfeksi virus tersebut.

Kementerian itu menyatakan berita tersebut tidak berdasar dan menteri itu berada dalam kondisi baik.

MERS dipandang sebagai "sepupu virus SARS yang lebih mematikan tetapi tak terlalu cepat menyebar. SARS merebak di Asia pada 2003 dan menyerang ribuan orang.

Coronavirus tersebut pertama kali ditemukan pada pertengahan 2012 pada seorang pria tua yang menderita radang paru-paru akut dam gagal ginjal.

Virus itu telah menyebar dari negara Teluk ke Afrika Utara, Asia Tenggara dan Eropa, menewaskan lebih dari seratus orang dan menyerang ratusan orang lagi, demikian OANA.

sumber: www.antaranews.com

 

Indonesia bebas malaria 2030

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboy menegaskan pemerintah pusat menargetkan Indonesia bebas dari penyakit malaria pada 2030.

"Hingga awal 2014 terdapat 212 kabupaten/kota di 29 provinsi telah memenuhi syarat untuk dinyatakan bebas penyakit malaria," kata Menkes Nafsiah Mboy dalam sambutan tertulis dibacakan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti pada puncak peringatan Hari Kesehatan dan Malaria Se-dunia di Maluku, Senin.

Target ini juga, ujar Menteri, berlaku untuk kawasan Indonesia Timur khususnya di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat.

Diakuinya, lima provinsi di kawasan Timur Indonesia merupakan daerah endemis tinggi penularan penyakit malaria, sehingga diperlukan kerja sama semua komponen untuk menanggulanginya.

"Perlu kerja sama semua komponen masyarakat untuk memberantas penularan penyakir Malaria di kawasan Timur Indonesia, sehingga target Indonesia bebas malaria pada 2030 dapat tercapai," katanya.

Dia mengakui kabupaten/kota di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan NTT belum termasuk dalam 212 kabupaten/kota yang telah dinyatakan memenuhi syarat bebas malaria.

Dengan demikian diharapkan adanya kerja sama antara Gubernur bersama para Bupati dan Wali Kota untuk menyelaraskan program pemberantasan penularan penyakit malaria atau tular vektornya.

"Khusus di Maluku ada tiga penyakit tular vector yang merupakan masalah penting untuk ditanggulangi yakni malaria, Deman Berdarah Dengue (DBD) dan Filariasis atau penyakit kaki gajah," ujarnya.

Menurutnya, upaya pengendalian penyakit malaria dilaksanakan untuk mencapai bebas malaria secara bertahap.

Kementrian Kesehatan sendiri telah membagi wilayah atau zona bebas dari penyakit diatas berdasarkan standar pelayanan serta upaya yang telah dilakukan, di mana Maluku ditargetkan bebas pada tahun 2030.

Untuk daerah endemis tinggi penularan malaria seperti Maluku dan Papua, Kementrian Kesehatan telah menerapkan strategi akselerasi pengendalian dengan cakupan seluruh wilayah.

Strategi ini mencakup pekan akselerasi pengendalian malaria terintegrasi, intensifikasi pengobatan di semua fasilitas kesehatan serta penemuan kasus malaria secara aktif.

"Diharapkan semua strategi yang telah dilakukan ini berdampak mengatasi penularan penyakit malaria di daerah endemis tinggi, terutama di kawasan timur," tandasnya.

sumber: www.antaranews.com

 

Wamenkes: Waspada MERS Tapi Tidak Perlu Panik

Kementerian Kesehatan Indonesia mewaspadai penyakit flu Arab (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS-CoV) lantaran banyak jemaah yang bepergian ke Tanah Suci setiap bulann. Hingga kini terdapat 48 kasus terduga MERS yang diperiksa di Indonesia, tetapi semuanya negatif.

"Setiap bulan ada 150 ribu jemaah umroh dari Indonesia. Jadi memang banyak sehingga potensi bahaya itu ada. Tetapi tidak boleh panik," kata Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Ghuffron Mukti kepada Tempo, Minggu, 11 Mei 2014.

Pemerintah melakukan berbagai upaya agar masyarakat waspada. Antara lain mengirim edaran ke seluruh dinas kesehatan, rumah sakit, kerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, juga menyebarkan leaflet dan menyiapkan tenaga medis di bandara maupun pelabuhan, termasuk klinik-klinik untuk para jemaat umroh yang baru saja mendarat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama menegaskan badan kesehatan dunia (WHO) belum memberlakukan pembatasan perjalanan. Tim WHO berkesimpulan penambahan jumlah kasus, tidak berhubungan dengan peningkatan kemampuan transmisi virus.

Kemarin, pemerintah Arab Saudi mengumumkan penambahan 13 kematian, sehingga total jumlah kasus sejak 2012 mencapai 480 dengan 139 kematian.

"Berdasarkan situasi terkini dan informasi yang ada, WHO menganjurkan untuk meneruskan pengawasan terhadap infeksi saluran pernafasan akut berat (SARI)," kata Tjandra dalam surat elektroniknya. 

sumber: www.tempo.co

 

Wabah Virus MERS, Indonesia Belum Terapkan "Travel Warning"

Meski wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sudah menyebar di 14 negara dan merenggut nyawa lebih dari 100 orang, Indonesia belum berencana mengeluarkan travel warning. Virus yang menyebar dengan perantara kelelawar dan unta ini bahkan dianggap belum seberbahaya flu burung.

"Menurut saya sih travel warning belum (akan dikeluarkan), kelihatannya," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar ditemui seusai seminar konvergensi yang digelar Kompas Gramedia, di Jakarta, Rabu (7/5/2014). Menurut Sapta, saat ini badan kesehatan dunia (WHO) belum menganggap serangan virus ini segawat wabah flu burung.

Sapta menambahkan pula, sampai saat ini Kemenparekraf belum mendapat aba-aba dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan tindakan lebih lanjut. "Nampaknya sampai sekarang masih case-nya spesifik di negara-negara Timur Tengah. Kita harus mengantisipasi, tapi kita juga tidak dengan mudah mengeluarkan travel warning," imbuh dia.

Kendati demikian, kata Sapta, Kemenparekraf segera akan bertindak setelah ada informasi lebih jauh baik dari Kemenkes maupun WHO. Dia juga yakin masyarakat juga sudah tahu soal penyakit ini dan bertindak antisipatif sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara dengan kasus pemicu maupun yang terinfeksi MERS.

Dikutip dari laman ABCNews, virus MERS ini diduga bermula dari Arab Saudi, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107 kematian di seluruh dunia. Setidaknya 14 negara sudah melaporkan penyebaran kasus MERS, yakni Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.

sumber: nasional.kompas.com

 

  • angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • slot 4d
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • slot gacor
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs toto
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • bandar slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • toto macau
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • slot dana
  • toto macau
  • bandar togel 4d
  • wengtoto
  • toto hk
  • slot dana
  • hk lotto
  • toto sdy
  • slot gacor
  • slot 5000
  • toto slot
  • toto togel 4D
  • toto macau
  • slot thailand
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • Bandar Slot
  • bandar slot gacor
  • togel macau
  • toto slot
  • slot qris
  • slot toto 4d
  • Toto Togel 4D
  • sdy lotto
  • bola gacor
  • slot 5000
  • toto hongkong
  • toto slot
  • slot 5000
  • slot 5000
  • toto togel
  • slot 5000
  • slot 5000
  • slot 5000
  • situs toto
  • toto macau
  • slot 5000
  • toto slot
  • bandar togel
  • BATASRAJABANDOT
  • slot 777
  • slot gacor
  • slot gacor
  • Bandar Slot
  • Situs Slot
  • Bandar Slot
  • Slot Gacor
  • situs slot
  • situs slot
  • Bandar Situs Slot Gacor
  • Situs Slot Gacor
  • Slot Demo
  • situs Slot Gacor
  • slot online
  • bokep
  • toto slot
  • Slot Demo
  • situs togel
  • bola slot
  • slot gacor
  • hitam slot
  • permainan slot
  • dewa slot
  • agent slot
  • slot toto
  • slot gacor
  • slot gacor
  • toto slot
  • akun demo slot
  • toto slot
  • slot gacor
  • slot gacor
  • https://heylink.me/iblbettotoslot
  • toto slot
  • slot88
  • situs toto
  • polototo