Gejala Hepatitis Sering Dianggap Flu Biasa
Masyarakat diingatkan kembali akan bahaya penyakit hepatitis, yang saat ini masuk dalam 10 penyakit terbesar penyebab kematian di Indonesia. Pasalnya, gejalanya sering dianggap flu biasa seperti demam, lelah, mual, hilang nafsu makan dan nyeri abdomen.
"Tanpa skrining yang rutin, sulit mengenali gejala hepatitis. Tiba-tiba pasien terdiagnosa sudah menderita kanker hati," kata dokter ahli penyakit dalam Gleneagles Hospital Singapore, Ooi Choon Jin dalam peluncuran situs khusus hepatitis bertajuk "Operasi Kuning" di Jakarta, Rabu (19/8).
Jin mengemukakan, hepatitis selama ini dianggap sebagai pembunuh diam-diam karena tanpa gejala. Kalaupun ada gejala yang muncul, biasanya kondisi penyakit sudah pada stadium lanjut.
"Untuk itu pentingnya melakukan deteksi dini lewat skrining darah secara rutin. Semakin cepat diketahui, maka penyakitnya lebih mudah disembuhkan," ujar Jin yang pada kesempatan itu didampingi General Surgeon Gleneagles Hospital Singapore, Victor Lee.
Disebutkan, gejala hepatitis yang paling mudah dikenali adalah mata dan kulit yang nampak berwarna kuning. Namun, bagi orang Asia, gejala kerusakan hati itu agak tersamarkan oleh warna kulit yang putih kekuning-kuningan.
"Segera periksa darah begitu mata dan kulit terlihat lebih kuning dari biasanya. Itu pertanda ada jaundice dalam darah," ujarnya.
Jin menjelaskan, jaundice terjadi karena terlalu banyak bilirubin (pigmen warna kuning) dalam darah. Bilirubin dibawa darah ke hati, kemudian masuk ke tubuh melalui saluran pencernaan dan terbuang melalui tinja.
"Pada penderita kerusakan hati, bilirubin tidak bisa dipindahkan melalui hati, sehingga menumpuk di darah dan tersimpan di kulit dan mata. Itulah yang menyebabkan mata dan kulit terlihat kuning," tutur Jin.
Ditambahkan, warna kuning juga terlihat pada urine. Itu terjadi akibat bilirubin tidak bisa sampai ke tinja. Sehingga tinja terlihat pucat, dan urine terlihat sangat kuning.
Jin menyebutkan, empat jenis kanker yang rentan menyerang hati. Yang paling banyak adalah karsinoma hepatoselular (HCC) dan jadi salah satu dari 2 penyebab kematian kanker di Asia.
"Transplantasi hati bisa jadi pilihan penderita kanker hati atau penyakit hati lainnya yang progresif. Karena kesempatan bertahan hidupnya lebih tinggi," ujarnya.
Sebagai pusat pengobatan hepatobilier terkemuka di Asia Tenggara, Gleneagles Hospital Singapore menyediakan perawatan pasien yang komprehensif dan tanpa batas mulai dari pengobatan early stage hingga advance stage penyakit liver. (TW)
{jcomments on}