Pemerintah Didesak Naikkan Harga Rokok

Murahnya harga rokok disinyalir menjadi salah satu pemicu tingginya jumlah perokok di Indonesia. Karena itu, sejumlah kalangan mendesak agar pemerintah segera menaikkan pajak dan cukai rokok yang berimbas pada naiknya harga rokok di Indonesia.

"Sepanjang harga rokok masih murah, maka sulit bagi kita menurunkan jumlah perokok di Indonesia," kata Ketua Komnas Pengendalian Tembakau (komnas PT) Prijo Sidhipramono, kemarin.

Tak hanya murah, Indonesia sampai saat ini juga belum memliki regulasi terkait penjualan rokok. Siapa saja yang bisa menjual rokok dan siapa saja yang boleh membeli rokok. Tanpa regulasi demikian, maka anak-anak muda termasuk anak sekolah dan mahasiswa akan leluasa membeli produk rokok.

"Apalagi rokok di Indonesia boleh dibeli secara eceran. Diwarung-warung dan lampu merah sangat mudah didapatkan. Bisa utang pula," lanjut Prijo.

300 PERSEN

Di Singapura misalnya, harga rokok sangat tinggi. Harga perbungkus mencapai Rp85 ribu. Dengan harga yang mahal tersebut, maka hanya kalangan orang berduit saja yang mampu membeli rokok.

"Jadi pemerintah perlu membuat regulasi untuk menaikkan harga rokok yang tinggi, sehingga tidak bisa dijangkau oleh kelompok kelas menengah ke bawah," katanya.

Menurut Prijo, pajak rokok harus dinaikkan 300 persen sehingga mau tak mau industri rokok menaikkan harga produksinya.

Seluruh negara di dunia saat ini melakukan hal yang sama. Hanya Indonesia saja yang belum melakukan hal tersebut. Makanya banyak perusahan rokok yang menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial dari berbagai jenis rokok. (inung/o)

sumber: www.poskotanews.com

 

Riset & Teknologi Demi Manfaat Kesehatan

Lomba dan kerjasama bidang riset dan teknologi terkait bidang farmasi, kedokteran, pangan fungsional, life-sciences dan teknologi kesehatan. Tujuannya agar hasilnya bermanfaat bagi industri dan masyarakat luas.

Menteri negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta di Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini mengatakan, "Ilmu dan teknologi saat ini berkembang sangat cepat, sehingga product life-cycle menjadi semakin singkat dengan adanya penemuan-penemuan baru yang didapatkan semakin cepat. Sinergi yang kuat antara peneliti dengan industri menjadi kebutuhan bentuk kerjasama A-B-G (Academic, Bussiness, Government) agar perkembangan teknologi yang ada dapat didorong untuk bisa segera dimanfaatkan oleh industri maupun masyarakat."

Sedangkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan, "Kesepakatan bersama ini dibuat untuk saling sharing sumber daya yang ada. Baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta network antara kami dan Kemenristek."

"Sebagai perusahaan yang percaya bahwa inovasi kunci penting bagi kemajuan bangsa, kami akan terus berkomitmen mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan budaya inovasi di masyarakat," jelas Irawati.

Kesepakatan tersebut menjadi media beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan, yang Kalbe lakukan bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Peraga IPTEK, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PUSPITEK.

Menurutnya, salah satu bentuk kerjasama yang sudah berlangsung sejak 2008: Ristek-Kalbe Science Award 2014, program penghargaan bagi peneliti dan hasil penelitian terbaik di Indonesia bidang farmasi, kedokteran, pangan fungsional, life-sciences dan teknologi kesehatan.

"Program Ristek-Kalbe ini diadakan dua tahun sekali, dan animo peneliti yang mengikuti program ini juga meningkat 20 persen setiap periodenya," jelas Ketua Umum Panitia Ristek-Kalbe Science Awards 2014 Pre Agusta.

Ia menambahkan dengan mengatakan, "Sosialisasi program ini juga didukung Badan dan Institusi Penelitian di bawah koordinasi Kementerian Ristek dan Teknologi sehingga diharapkan jumlah peserta semakin lebih banyak lagi."

Dewan Juri RKSA 2014: Amin Soebandrio (Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI), Wayan Budiastra (Staf Ahli Menristek/Rekayasa Pangan IPB), Listyani Wijayanti (Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi), Wahono Sumaryono (Penasihat Ahli Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi), Yeyet Cahyati Sumirtapura (Guru Besar Sekolah Farmasi ITB) Sofia Mubarika Haryana (Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM) Maggy Thenawidjaja Suhartono (Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB) dan Yahdiana Harahap (Guru Besar Fakultas Farmasi UI)

Sosialisasi dan pendaftaran peserta program RKSA terbuka sejak 11 Februari 2014 sampai dengan 26 Juni 2014. Peserta wajib mengirimkan berkas penelitian: formulir pendaftaran, profile peserta, ringkasan penelitian dan full paper penelitian, foto diri dan dan lain sebagainya yaang bisa terunduh melalui kalbescienceawards.com.[aji]

sumber: gayahidup.inilah.com

 

Pemerintah Didesak Gratiskan Biaya Kesehatan Warga Miskin

Sekitar 10 ribu buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia mengepung Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/2). Mereka mendesak pemerintah menggratiskan biaya kesehatan untuk warga miskin dan buruh. Alasannya banyak rumah sakit yang menolak melayani warga miskin karena mereka tak memiliki kartu BPJS.

Buruh juga menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan upah sebesar 30 persen dengan 84 tuntutan yang pernah diajukan pada awal 2014. Bila pemerintah tak menggubrisnya, mereka mengancam mengepung Jakarta dengan mengerahkan 1 juta buruh pada 1 Mei 2014.

Selain itu, para buruh menuntut penghapusan program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) dan mencabut peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 yang menerapkan sistem tarif kepada rumah sakit serta klinik.

sumber: www.metrotvnews.com

 

Kemristek Fokus Kembangkan Vaksin Lokal

Salah satu permasalahan dari teknologi kesehatan dan obat di Indonesia adalah sebagian besar bahan baku obat vaksin masih diimpor dari negara lain. Kondisi ini menyebabkan pengembangan teknologi kedokteran maupun kesehatan di tanah air tergantung pada produk impor.

Hal ini juga disadari betul oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta. Karena itu, kesehatan dan obat merupakan salah satu bidang yang menjadi fokus program penelitian dan pengembangan Iptek, di samping bidang ketahanan pangan, bidang energi baru dan terbarukan, bidang teknologi dan manajemen transportasi, bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pertahanan dan Keamaman, dan Material.

"Di bidang kesehatan, sekarang kita fokusnya ke vaksin, karena anak-anak balita dan di atasnya masih banyak yang memerlukan vaksin, sehingga nantinya kebutuhan vaksin ini bisa ditangani di dalam negeri. Kalau ini bagus, kita akan pindah (bahan baku dan produksi) ke dalam negeri semua," kata Muhammad Hatta di acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama penyelenggaraan "Ristek-Kalbe Science Award (RKSA)" 2014 antara PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama Kemristek, di kantor BPPT, Jakarta, Selasa (11/2).

Diungkapkannya, berbagai konsorsium penelitian dan kerjasama di bidang kesehatan dan obat juga telah dibentuk. Melalui konsorsium tersebut akan terbentuk sinergi antara akademisi, bisnis, dan pemerintahan dalam upaya mencapai tujuan konsorsium yang telah ditetapkan.

"Saat ini Kemenristek juga telah memfasilitasi beberapa konsorsium terkait dengan kesehatan dan obat, seperti konsorsium Hepatitis B, konsorsium Vaksin TB, dan lainnya. Secara khusus Kemenristek dan Kalbe Farma juga telah bekerjasama mendorong kemandirian dalam bidang kesehatan seperti kerjasama litbang sel punca antara IPB, Lipi, dan PT. Kalbe Farma," ujarnya.

Diakui Menristek, ilmu dan teknologi saat ini memang berkembang sangat cepat. Sehingga, product life cycle menjadi semakin singkat dengan adanya penemuan-penemuan baru yang didapatkan semakin cepat.

"Sinergi yang kuat antara peneliti dengan industri telah menjadi kebutuhan dalam bentuk kerjasama A-B-G (Academic, Bussiness, Government) agar perkembangan teknologi yang ada dapat didorong untuk bisa segera dimanfaatkan oleh industri maupun masyarakat," ujarnya.

sumber: www.beritasatu.com

 

Menkes: Pelayanan Kesehatan Dasar di Bengkulu Memadai

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nafsiah Mboi mengatakan bahwa pelayanan kesehatan dasar di Provinsi Bengkulu termasuk kategori memadai.

"Bengkulu kesehatan dasarnya cukup memadai, dari 1,8 juta penduduk, terdapat 180 puskesmas yang tersebar sebagai tempat pelayanan kesehatan, serta juga memiliki beberapa rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta," kata Menkes RI di Bengkulu.

Dia mengatakan dengan jumlah pusat kesehatan masyarakat tersebut, dapat mengakomodir seluruh masyarakat Bengkulu yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Tujuan kita adalah bagaimana masyarakat yang sehat dan sejahtera," kata dia.

Selain dukungan sarana dan prasarana, dia juga mengimbau seluruh staf medis baik dokter, perawat maupun pegawai non medis yang bertugas di bidang kesehatan di daerah itu agar selalu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dengan meningkatnya SDM maka manajemen RS serta pelayanan kesehatan juga akan ikut membaik, sehingga memudahkan pasien untuk berobat, sehingga pasien tidak akan 'dipimpong' jika berobat ke RS," kata dia.

Menkes Nafsiah Mboi mengungkapkan hal tersebut pada kegiatan kunjungan ke Rumah Sakit Kota Bengkulu yang baru dibangun akhir 2013 serta baru beroperasi awal 2014.

"Selain itu kita mengecek keadaan peralatan kesehatan, dan kita lihat tadi sepertinya sudah lengkap sesuai dengan tipe RS kota, yakni tipe D," kata dia.

Pada kunjungannya itu, Menkes juga menghibahkan satu unit kendaraan ambulans sebagai penunjang mobilisasi RS kota dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat setempat. (rr)

sumber: id.berita.yahoo.com

 

Ini Hambatan Transplantasi Ginjal di Indonesia

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menandai pencapaian tranplantasi ginjal dengan teknik laparoskopi yang ke-100 pada Rabu (5/1). Namun pencapaian ini masih jauh dari harapan dan kebutuhan di lapangan, karena saat in ada banyak tantangan yang menyebabkan transplantasi ginjal masih terbatas di Indonesia.

Dalam jumpa pers di RSCM, Guru Besar Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH mengatakan bahwa perkembangan transplantasi ginjal di Indonesia lambat jika dibandingkan dengan negara lain. Beberapa tantangan dalam perkembangan transplantasi ginjal di Indonesia adalah transplantasi ginjal baru dilaksanakan dari donor hidup, sedangkan transplantasi dari donor jenazah belum terlaksana. Jenazah dalam hal ini diartikan dari orang yang telah mengambil keputusan atau diijinkan keluarganya untuk mendonor dengan jantung masih berdenyut, namun fungsi otak telah mati.

Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengenal transplantasi organ sehingga masih apatis. Transplantasi komersial di Indonesia pun dilarang sehingga hanya pasien yang mampu saja yang berusaha untuk mendapatkan ginjal dari luar negeri. Harga obat imunosupresif yang mahal juga menghambat upaya pengembangan transplantasi ginjal.

Ketua Departemen Urologi RSCM-FKUI, Dr.dr. Nur Rasyid, SpU menjelaskan lebih lanjut, saat ini departemen Urologi RSCM sebenarnya berkeinginan menambah frekuensi transplantasi ginjal, namun terkendala jumlah rungan rawat dan kamar operasi. Keberadaan sebuah pusat transplantasi (transplant center) seharusnya bisa menjadi solusi.

Namun pemerintah belum memberikan perhatian dan dana untuk sebuah transplant center, karena akan lebih fokus dengan staf yang lebih terkoordinasi kerjanya. "Idealnya seminggu bisa lima kali transplantasi. Tapi targetnya saat ini 100 per tahun alias dua transplantasi seminggu. Di hari biasa untuk pasien umum, untuk pemerintah kita korbankan hari libur agar pasien kasus lain tidak tertunda dan harus antri," kata Nur, ditemui di RSCM, Jakarta, pekan lalu.

Undang-Undang (UU) alias peraturan yang belum memfasilitasi soal transplantasi ini sangat disayangkan menghambat niat mereka yang ingin menjadi donor organ. Sebagai contoh pada tahun 2002, seorang residivis berniat menyumbangkan organ tubuhnya setelah dihukum mati. Namun hal itu batal terlaksana karena tidak ada aturan yang menaungi, sementara para dokter harus bekerja sesuai aturan yang ada. "Nggak ada yang back up kita. Di negara lain, sudah ada undang-undangnya. Jika ada orang yang menyatakan mau mendonorkan, nggak ada orang yang berhak keberatan," demikian ungkap Nur Rasyid.

Transplantasi ginjal dilaksanakan pertama kali di Indonesia pada tahun 1977. Sebelum krisis moneter tahun 1998, transplantasi ginjal dilakukan di pusat transplantasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.

Pada saat ini transplantasi ginjal dilakukan di Jakarta, Semarang, dan Malang. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Pernefri dan Ikatan Urologi Indonesia, telah membuat work shop dan pelatihan transplantasi ginjal bagi pelaksana transplantasi ginjal dari beberapa rumah sakit propinsi di Indonesia.

Pelaksanaan transplantasi donor jenazah di Indonesia masih menjumpai kendala meskipun sudah ada Kesepakatan Kemayoran, sebagai salah satu hasil Simposium Nasional II Yagina dan Pernefr tahun 1995 di Jakarta. Kesepakatan tersebut menyatakan bahwa semua agama yang diakui di Indonesia menerima transplantasi organ tubuh baik transplantasi dengan donor hidup maupun donor jenazah.

Selain itu, UU RI tentang kesehatan No. 36 tahun 2009 memungkinkan penggunaan donor jenazah di Indonesia. Di Indonesia penggunaan organ dari donasi komersial dilarang, dan menurut UU Kesehatan RI dianggap sebagai tindakan yang melanggar hukum. (*/Ven)

sumber: www.gatra.com

 

Alkes Tak Merata Hambat Layanan Kesehatan

Pengadaan alat kesehatan (alkes) yang tidak merata di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, termasuk kota Medan, menimbulkan banyak masalah pelayanan medis.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan, Ramlan Sitompul, mengatakan selain distribusi tenaga medis yang tidak merata, distribusi alat kesehatan juga berdampak besar terhadap pelayanan medis. Mulai memengaruhi diagnosis dalam pemeriksaan medis, hingga terkait dengan tingginya angka kematian ibu (AKI) di Medan.

"Beberapa waktu lalu menteri kesehatan mengeluhkan belum turunnya Angka Kematian Ibu di Medan. Sedikit banyak ini ada pengaruhnya dengan alat kesehatan yang tidak merata," ungkap Ramlan di sela pembukaan kantor perwakilan pertama Philips di Medan, Kamis (6/2/2014).

Tidak meratanya alat kesehatan juga menghambat dokter dalam melakukan diagnosis . "Diagnosis dalam kondisi gawat darurat seringkali kecolongan," imbuh spesialis THT ini.

Dengan berbagai kondisi ini, IDI Medan mendorong pemerintah bertindak dalam pengadaan alkes. "Kami minta ada regulasi baru untuk pengadaan alkes canggih di Indonesia," terangnya.

Desakan ini muncul bukan hanya karena layanan kesehatan menjadi terhambat. Menurut Ramlan, pemerintah cenderung ragu untuk menyediakan alat kesehatan terutama yang berteknologi canggih.

"Ada keraguan pemerintah untuk mengadakan alkes canggih di Medan karena adanya kasus korupsi alkes. Mereka takut masuk penjara," tuturnya.

Kasus korupsi alkes nyatanya berdampak terhadap pengadaan alkes yang tidak merata di Medan yang kemudian berdampak terhadap kualitas layanan kesehatan. "Korupsi mendestruksi sektor layanan kesehatan," tandasnya.

sumber: health.kompas.com

 

Indonesia Pelaksana Sistem Asuransi Kesehatan Terbesar

Indonesia menjadi negara terbesar yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan menyeluruh bagi warganya. Hal ini terkait jumlah penduduk, luasnya wilayah, dan perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia.

"Indonesia merupakan negara pengelola jaminan terbesar di dunia. Hasil yang dicapai Indonesia sangat ditunggu dunia. Seberapa sukses kita bisa mengelola jaminan ini dan bagaimana manfaat yang dirasa masyarakat," kata Wakil Menteri Kesehatan RI, Ali Ghufron Mukti, pada diskusi bertema JKN bersama Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) di Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Bentuk jaminan menyeluruh dengan pengelolaan terpusat yang dipilih Indonesia sangat berbeda dengan negara lain. Ali mencontohkan China yang mengandalkan jaminan kesehatan daerah (jamkesda) untuk mengelola warganya yang merupakan terpadat sedunia. Sedangkan India menyerahkan jaminan kesehatan pada pihak ketiga (swasta) melalui proses tender. India yang merupakan negara terpadat kedua di dunia baru dapat mengelola kesehatan 100 juta warganya.

Thailand memilih bentuk jaminan kesehatan seperti Indonesia beberapa waktu lalu yakni mendasarkan pada pengelola sistem dan asuransi kesehatan untuk masyarakat umum (ASKES), asuransi kesehatan untuk tenaga kerja (Jamsostek), dan pengaturan sistem. Sedangkan Amerika baru menanggung kesehatan warganya yang berkategori miskin.

Besarnya pengelolaan dapat dilihat dari jumlah peserta miskin yang masuk kategori penerima bantuan iuran (PBI) dalam JKN. Ali mengatakan, jumlah warga miskin Indonesia menurut data BPS berkisar 29-30 juta jiwa. Namun dalam Jamkesmas jumlah tersebut bertambah menjadi 76 juta jiwa.

Dalam pelaksanaan JKN, jumlah tersebut membengkak jadi 86,4 juta jiwa dengan besar iuran Rp. 19.225 per bulan. "Kita sudah mengajukan dana tambahan terkait pengelolaan warga miskin sebesar Rp. 400 milyar. Diharapkan jumlah warga miskin yang bisa ditangani meningkat 2-2,5 persen," kata Sekertaris Jenderal Kementrian Kesehatan RI, Supriyantoro.

Hal ini juga bisa diketahui dari jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) untuk pelaksanaan JKN. Sampai Februari 2014, ada 16.458 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 1.750 fasilitas kesehatan lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS.

Untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama terdiri atas 9.133 puskesmas, 3.715 dokter umum, 620 dokter gigi praktek, 1.724 klinik pratama, 799 klinik TNI, 558 klinik Polri, dan 19 rumah sakit pratama. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan lanjutan terdiri atas 641 rumah sakit pemerintah, 919 rumah sakit swasta, 108 rumah sakit TNI, 45 rumah sakit Polri, dan 37 klinik utama.

Meski begitu, pemenuhan fasilitas kesehatan masih terus diperlukan. Apalagi JKN mendapat sambutan positif dari masyarakat. Data BPJS menyatakan, jumlah peserta JKN per Januari 2014 mencapai 358.890 jiwa.

sumber: health.kompas.com

 

  • angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • slot 4d
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • slot gacor
  • toto macau
  • toto macau
  • situs toto
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • bandar slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • toto macau
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • bandar togel 4d
  • wengtoto
  • toto hk
  • slot dana
  • hk lotto
  • toto sdy
  • slot gacor
  • slot 5000
  • toto slot
  • toto macau
  • slot thailand
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • Bandar Slot
  • bandar slot gacor
  • togel macau
  • toto slot
  • slot qris
  • slot toto 4d
  • Toto Togel 4D
  • sdy lotto
  • bola gacor
  • toto hongkong
  • toto slot
  • slot 5000
  • slot 5000
  • toto togel
  • slot 5000
  • slot 5000
  • slot 5000
  • situs toto
  • toto macau
  • slot 5000
  • toto slot
  • bandar togel
  • slot 5000
  • BATASRAJABANDOT
  • slot 777
  • slot gacor
  • slot gacor
  • Bandar Slot
  • Situs Slot
  • Bandar Slot
  • Slot Gacor
  • situs slot
  • situs slot
  • Bandar Situs Slot Gacor
  • Situs Slot Gacor
  • Slot Demo
  • situs Slot Gacor
  • slot online
  • bokep
  • toto slot
  • Slot Demo
  • situs togel
  • bola slot
  • slot gacor
  • hitam slot
  • permainan slot
  • dewa slot
  • agent slot
  • slot toto
  • slot gacor
  • slot gacor
  • toto slot
  • akun demo slot
  • toto slot
  • slot gacor
  • slot gacor
  • https://heylink.me/iblbettotoslot
  • toto slot
  • slot88
  • situs toto
  • polototo
  • togel online
  • slot 5000